Kamis, 6 Februari 2025
Mrk 6: 7-13
“SAYA sudah melakukan yang terbaik, tetapi mengapa mereka menolakku? Bahkan mereka sampai hati menyebarkan omongan yang tidak benar atau gosip yang jika dimasukkan ke hati kemungkinan akan membuat hatiku terluka,” kata seorang bapak
“Dengan segala ketulusan, saya telah berusaha memberi yang terbaik bagi mereka, namun tanggapan mereka sangat begitu angkuh dan menyesakan. Kalau saya hanya menuruti emosi, saya bisa saja menanggapi sikap mereka dengan cara seperti yang mereka lakukan.
Namun itu tidak saya lakukan, karena saya masih berpikir tentang niat baikku yang tidak ingin saya rusak hanya karena tanggapan mereka.
Bagiku, ditolak bukan alasan untuk berhenti berbuat baik, karena kebaikan yang tulus akan selalu menemukan jalannya sendiri,” ujar bapak itu.
Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian, “Dan kalau ada suatu tempat yang tidak mau menerima kamu dan kalau mereka tidak mau mendengarkan kamu, keluarlah dari situ dan kebaskanlah debu yang di kakimu sebagai peringatan bagi mereka.”
Pesan Tuhan ini mengingatkan kita bahwa tidak semua tempat atau orang akan menerima kita, dan itu tidak selalu berarti ada yang salah dengan kita.
Tuhan mungkin sedang mengarahkan kita ke tempat yang lebih baik, ke lingkungan yang lebih mendukung pertumbuhan kita.
Terkadang, kita begitu menginginkan sesuatu sehingga kita tidak melihat bahwa itu bukan yang terbaik bagi kita. Ketika satu pintu tertutup, Tuhan telah menyiapkan pintu lain yang lebih sesuai dengan rencana-Nya.
Jangan melihat penolakan sebagai kegagalan, tapi sebagai bagian dari rencana Tuhan yang lebih besar.
Bukankah sering kali, kita terlalu terikat pada satu harapan, satu tempat, atau satu kelompok sehingga sulit bagi kita untuk melepaskannya. Melalui penolakan, Tuhan mengajarkan kita untuk percaya bahwa segala sesuatu terjadi untuk kebaikan kita.
Melepaskan bukan berarti kalah, tetapi berserah pada kehendak Tuhan. Ketika suatu tempat menolak kita, jangan menghabiskan waktu meratapinya. Sebaliknya, bangkitlah, kebaskan debu dari kakimu, dan lanjutkan perjalanan dengan iman.
Jika suatu tempat menolak kita, jangan berkecil hati. Tuhan mungkin sedang melindungi kita dari sesuatu yang tidak baik atau sedang mengarahkan kita ke tempat yang lebih baik.
Percayalah bahwa setiap kejadian memiliki makna, dan di balik penolakan, ada rencana Tuhan yang lebih indah yang menanti kita.
Bagaimana dengan diriku?
Apakah aku siap jika orang menolakku?