HIDUP ini kerap dilihat sebagai realitas dikotomis. Di sana, ada dua elemen yang seolah bertentangan satu dengan yang lain. Misalnya, segi jasmani dan rohani, yang material dan spiritual, serta badan dan jiwa.
Injil hari ini (Yohanes 3: 1-8) berbicara tentang hal itu. Yesus menegaskan bahwa untuk dapat melihat Kerajaan Allah orang perlu dilahirkan kembali dari atas (Yohanes 3: 3).
Secara lebih tegas Yesus bersabda, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya, jika seorang tidak dilahirkan kembali dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.” (Yohanes 3: 5).
Di sini, Yohanes menekankan betapa pentingnya orang dibaptis dan dilahirkan secara baru. Apakah kelahiran jasmani tidak cukup, hingga orang mesti dilahirkan secara rohani?
Kelahiran secara jasmani amat penting. Namun, itu hanya menghantar manusia ke dalam dunia fisik yang amat terbatas (Yohanes 3: 6).
Sedang mereka yang dilahirkan dari air dan Roh (pembaptisan) menikmati hidup yang melampaui batas jasmani. Dia merdeka seperti Roh.
Kehidupan jasmani yang terbatas tidak memberi yang sempurna kepada manusia. Betapa banyak orang yang dengan memiliki banyak harta benda hidupnya justru bagai terperangkap dalam penjara.
Hidup yang utuh dan sempurna adalah hasil karya Roh. Karena itu, hanya orang yang dilahirkan dalam Roh dapat masuk ke dalam hidup sempuna itu.
Hidup demikian dipimpin oleh Roh Allah.
Injil hari ini tidak berbicara bahwa segala yang jasmani dan duniawi itu jelek. Tetapi, itu semua tidak mampu membawa manusia ke dalam hidup yang utuh, sempurna, dan sungguh bahagia.
Tuhan menghendaki agar manusia masuk ke dalam Kerajaan Allah. Satu-satunya jalan ialah membiarkan dirinya dibimbing oleh Roh dan tangan Tuhan sendiri.
Mereka ini akan mencari perkara yang di atas (Kolose 3: 1).
Senin, 17 April 2023