Home BERITA Penutupan Pekan Doa Sedunia untuk Kesatuan Umat Kristiani

Penutupan Pekan Doa Sedunia untuk Kesatuan Umat Kristiani

0

* Catatan Monitoring Sekilas

SALATIGA, Senin (25/01/2016), rangkaian Pekan Doa Sedunia (PDS) di Rayon Bagusta, Kevikepan Semarang yang dibuka di Gereja Kristus Raja Ungaran pada tanggal 18 Januari yang lalu mencapai puncaknya dalam Ibadat Ekumene Penutupannya di Gereja Kristen Jawa Tengah Utara (GKJTU) Salatiga, hari Senin, 25 Januari 2016.

Dengan demikian, rangkaian PDS 2016 yang terjadi di Kevikepan Semarang terjadi sebagai berikut. Pembukaan di Gereja Katolik Kristus Raja Ungaran (18/01) yang diikuti 50 Pendeta dari berbagai denominasi dan sinode dan empat Imam (Romo), lalu Ibadat Ekumene di Gereja St. Mikael Semarang Indah Semarang (20/01) yang diikuti 31 Pendeta dan empat Imam, Ibadat Ekumene di Gereja Kristen Gereformed Semarang diikuti 20 Pendeta dan satu Imam; dan Penutupannya di GKJTU Salatiga yang diikuti oleh 13 Pendeta dan tiga Imam.

Ibadat Ekumene dalam rangka PDS 2016 di GKJTU Salatiga dipimpin oleh Romo Emmanuel MSF dari Gereja Katolik St. Paulus Miki, Salatiga. Sedangkan kotbah disampaikan oleh Pendeta Emeritus Efrayim Purwoatmojo.

Dalam kotbahnya, Pendeta Efrayim mengajak seluruh umat yang hadir untuk turut ambil bagian mewartakan karya-karya agung Tuhan melalui jalinan hidup yang rukun dan damai dengan menghayati martabat sebagai murid-murid Kristus yang kudus. Belajar dari pengalaman dua murid dari Emaus yang bersumber dari pemecahan roti, mereka mengenal Kristus dan mewartakannya dengan semangat dalam persaudaraan bersama teman-temannya, demikianlah kita umat Kristiani dewasa ini.

Kita semua bersyukur bahwa boleh mendapat kesempatan untuk bersatu dalam doa bersama sebagai murid-murid Kristus di Salatiga dan di seluruh dunia. Semoga semua itu menjadi upaya kian memuliakan Tuhan.

Dalam renungan tambahan yang disampaikan oleh Romo Aloys Budi Purnomo Pr, Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang (Kom HAK KAS) tersebut mengajak seluruh umat tetap melanjutkan hal-hal yang baik yang dalam tiga tahun terakhir dihayati melalui Ibadat Ekumene dalam rangka PDS tersebut. Tahun pertama yang dirintis oleh Romo Parso MSF di Paroki Kristus Raja Tegalrejo, lalu tahun kedua di GPDI Salatiga, dan yang ketiga di GKJTU Salatiga merupakan karya-karya agung Tuhan yang dinyatakan melalui kita semua umat-Nya.

Kendati kelemahan, kerapuhan dan kedosaan kita, Allah tetap berkenan menggunakan kita untuk mewartakan karya-karya agung-Nya dalam kehidupan bersama. Benar yang disampaikan oleh Pendeta Efrayim, bahwa semua itu melulu demi kemuliaan Tuhan. Kita menghayati doa Yesus dalam Injil Yoh 17:20-23 untuk memberi kesaksian bahwa Yesus adalah utusan Bapa melalui persatuan, kesatuan dan kerukunan kita. Syukur kepada Allah bahwa di Salatiga, Badan Kerjasama Gereja-Gereja Salatiga (BKGS) memberi perhatian terhadap PDS ini dan menjadikannya sebagai program kerja dalam tiga tahun terakhir ini dan akan tetap terus memperhatikannya di tahun-tahun mendatang.

Pendeta Daniel Heri Iswanto yang menjadi gembala sidang jemaat GKJTU Salatiga sudah menyambut dengan penuh semangat gerakan ini tiga tahun lalu saat masih menjadi Ketua BKGS. Dan Pendeta Prasetyawan yang saat ini menjadi Ketua BKGS tetap melanjutkan hal itu bahkan menjadikannya sebagai salah satu program tahunan BKGS. Suasana Ibadat yang semarak, penuh kebersamaan dan kerukunan terbangun di GKJTU Salatiga yang menjadi gereja cagar budaya itu. Hal yang sama diungkapkan oleh Pendeta Hananto dari GKJ Salatiga.
Kesemarakan kebersamaan penuh persaudaraan itu sangat terasa saat umat diajak menyanyikan lagu “Kemesraan” oleh Romo Emman MSF dan Romo Surya MSF serta empat Suster dengan alunan saksofon Romo Budi. Kemesraan dalam Tuhan Yesus Kristus dibangun terus-menerus dalam rangka menghadirkan pewartaan sukacita Injil dalam medan kehidupan sehari-hari.

Menurut informasi dari tim inti pastoral kevikepan Kedu, Ibadat Ekumene PDS juga dilaksanakan pada tanggal 25 Januari 2016 ini di Gereja Mertoyudan oleh Gereja-Gereja Sekecamatan Mertoyudan. Hingga berita ini diturunkan belum ada informasi berapa jumlah Pendeta dan Imam yang ikut di dalam ibadat tersebut. Sementara di Kevikepan Yogyakarta, Ibadat Ekumene dalam rangka PDS 2016 yang rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 25 Januari ini, karena satu dan lain hal, baru akan dilaksanakan pada tanggal 02 Februari mendatang di Gereja Katolik Pringgolayan Yogyakarta. Khusus Kevikepan Surakarta, yang selama ini selalu menyelenggarakan Ibadat Ekumene dalam rangka PDS setiap tahun, justru pada tahun 2016 tidak menyelenggarakannya.
Menurut informasi, mereka akan berfokus pada perayaan Paskahan Ekumenis yang akan datang.

Rangkaian PDS untuk Kesatuan Umat Kristiani yang setiap tahun diselenggarakan pada tanggal 18-25 Januari memang sudah ditutup pada tanggal 25 Januari; namun gerakan membangun persaudaraan tetap menjadi tantangan terus-menerus dalam pelayanan setiap hari. Terima kasih kepada semua pihak, terutama para Pendeta, Romo, Jemaat dan Umat memberi perhatian pada gerakan yang sudah dirintis sejak tahun 1908 ini. Di Keuskupan Agung Semarang, gerakan ini mulai pendapat perhatian khusus sejak tahun 2010 oleh Komisi HAK KAS. Semoga terus menjadi berkat bagi umat dan masyarakat, dan nama Tuhan kian dimuliakan.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version