Puncta 15.02.24
Kamis Sesudah Rabu Abu
Lukas 9: 22-25
MENONTON film The Mission dapat dipakai sebagai landasan merenungkan sabda Yesus dalam Injil hari ini. Kata Yesus kepada murid-murid-Nya, “Setiap orang yang mau mengikut Aku, harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.”
Kisah The Mission diawali oleh pertobatan Rodrigo Mendosa. Semula dia adalah seorang pemburu budak. Ia menangkap orang-orang Indian dan dijual di kota sebagai budak.
Mendosa dikuasai rasa bersalah karena membunuh adiknya oleh rasa cemburu.
Ia kemudian berbalik mengikuti Pator Gabriel SJ yang melayani orang-orang Indian Guarani di pedalaman Brasil. Mendosa diajak bermisi di pedalaman hutan Amazon.
Mendosa memikul segala peralatan besi yang digunakan untuk mencari budak. Dengan beban berat ia mendaki bukit curam, air terjun yang ganas dan jalan yang sulit berlumpur.
Ia meninggalkan kehidupan lamanya dan akhirnya bergabung menjadi pewarta Injil di tengah-tengah orang Indian. Namun garis politik menentukan lain. Wilayah itu harus dikosongkan karena diserahkan kepada penjajah Portugis.
Pastor Gabriel dan Pastor Mendosa serta orang-orang Indian yang telah tinggal lama di situ tidak mau pergi. Akibatnya mereka diserbu oleh tantara-tentara penjajah. Mereka dibantai, rumah-rumah dan gereja dibakar sampai rata dengan tanah.
Mendosa mati tertembak. Pastor Gabriel yang sedang berdoa bersama umat ditembaki dengan membabi buta. Hanya anak-anak dan perempuan yang berhasil selamat karena lari dan sembunyi di tengah hutan.
Yesus menuntut murid-murid yang mau mengikuti-Nya. Syarat menjadi murid-Nya adalah berani menyangkal diri dan memikul salibnya setiap hari. Memang tidak mudah untuk menyangkal diri, apalagi memanggul salib.
Menyangkal diri berarti tidak mementingkan keselamatan atau kebahagiaannya sendiri. Fokus utama adalah Kristus, bukan diri kita sendiri. Kehendak Kristuslah yang harus menjadi dasar perjuangan kita.
Memanggul salib berarti mengikuti Yesus yang berjuang demi menyelamatkan umat manusia. Salib kita bisa berupa segala pengorbanan atas penyangkalan diri kita.
Mengikut Yesus berarti siap sedia dibimbing oleh Kristus. Kita tidak mencari jalan sendiri, tetapi mengikuti jalan Yesus.
Yesus menjamin, barangsiapa kehilangan nyawanya karena Dia, ia akan menyelamatkannya. Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?
Beranikah kita memanggul salib kita dan setia menjadi murid-Nya kendati harus mengalami penderitaan karena Nama-Nya?
Minum bir semalam habis lima botol,
Kepala pusing pengin tidur di bantal.
Jalan salib tidaklah semulus jalan tol,
Ikut Yesus butuh pengorbanan yang total.
Cawas, menyangkal diri
Rm. A. Joko Purwanto Pr