Home BERITA Penyembuhan Para Murid Yesus

Penyembuhan Para Murid Yesus

0
Ilustrasi: Yesus dan para murid. (Ist)

HARI Minggu yang lalu, kita mendengarkan Injil tentang penyembuhan orang tuli dan gagap (Markus 7:31-37). Proses penyembuhan itu bertahap. Mula-mula orang membawanya kepada Yesus (Markus 7:32). Lalu Yesus memisahkan dia dari orang banyak dan membuka telinga dan melepaskan pengikat lidahnya (Markus 7:34-35).

Yesus menjadikan segala-galanya baik (Markus 7:37).

Pada hari Minggu biasa XXIV ini, kita membaca kisah penyembuhan yang lain. Prosesnya hampir mirip. Mula-mula Yesus bertanya tentang pendapat orang banyak mengenai diri-Nya (Markus 8:27). Kemudian pendapat para murid-Nya (Markus 8:29). Petrus menjawab bahwa Yesus itu Mesias (Markus 8:29).

Ketika Yesus menyatakan bahwa Anak Manusia harus menderita, dibunuh, dan bangkit sesudah tiga hari (Markus 8:31), Petrus menegur Yesus (Markus 8:32). Di sini masalahnya muncul.

Penglihatan rohani Petrus sakit, karena melihat Sang Mesias dari mata manusia. Maka, perlu disembuhkan. Yesus menyembuhkannya dengan obat yang amat keras, “Entahlah Iblis. Sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.” (Markus 8:33).

Lalu Yesus membuka telinga mereka agar mendengar bagaimana mengikuti Dia. Orang mesti menyangkal diri, memanggul salibnya dan mengikuti Yesus (Markus 8:34).

Pelajaran terakhirnya ialah tentang upaya menyelamatkan nyawa yang justru berakhir dengan kehilangan. Sedang yang mau kehilangan nyawa karena Yesus akan menyelamatkannya (Markus 8:35). Siapa yang menyelamatkan? Yesus menyelamatkan kita; bukan kita yang menyelamatkan Yesus.

Sebagai murid Yesus, apakah kita juga perlu disembuhkan?

Jawabannya tergantung bagaimana selama ini kita mengimani Yesus. Apakah kita menciptakan Yesus yang menjadi kesukaan kita? Apakah kita menolak menyangkal diri, memikul salib, dan mengikuti Yesus, karena membangun jalan kita sendiri?

Kalau jawabannya iya, berarti kita perlu disembuhkan dari iman yang keliru.

Mengapa demikian? Karena menjadi Kristen berarti mengikuti Yesus; bukan Yesus yang mesti mengikuti kita.

Minggu, 15 September 2024
HWDSF

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version