Renungan Harian
Senin, 28 Maret 2022
Bacaan I: Yes. 65: 17-21
Injil: Yoh. 4: 43-54
SEBAGAIMANA kita ketahui bersama, bahwa dalam beberapa hari ini telah berlangsung perang antara Rusia dan Ukraina. Perang yang menggunakan kekuatan militer dengan persenjataan berat sampai hari ini belum terlihat adanya tanda-tanda berakhir.
Dari berbagai berita kita ketahui bersama bahwa perang ini menghancurkan banyak hal baik itu fasilitas umum maupun perumahan-perumahan masyarakat.
Masyarakat yang sebagian besar tidak bersinggungan dengan perang telah menjadi korban. Banyak orang harus dicekam ketakutan yang luar biasa. Banyak orang harus mengungsi keluar dari tempat tinggalnya; harus pergi ke tempat yang memberi rasa aman yang sesungguhnya menempatkan mereka pada tempat yang asing dan tidak nyaman.
Banyak orang kehilangan harta benda yang selama ini telah diusahakan dengan susah payah. Hal yang paling mengerikan banyak orang telah kehilangan nyawa dengan begitu banyak orang yang berduka karena kehilangan orang-orang tercinta.
Perang telah menghasilkan penderitaan luar biasa dan pada saat yang sama menumbuhkan keprihatinan banyak orang dari berbagai tempat.
Hari Jumat yang lalu Sri Paus Fransiskus mengajak seluruh umat Katolik seluruh dunia untuk bersama-sama berdoa bagi perdamaian Rusia dan Ukraina. Umat diajak berdoa dengan perantaraan Bunda Maria mohon agar bencana kemanusiaan akibat perang dapat segera berakhir.
Selain itu juga mohon agar semua manusia berani hidup dalam kerendahan hati, berani untuk saling mengampuni sehingga tercipta dunia yang lebih damai.
Doa bersama yang bersumber dari pengalaman iman akan kemahakuasaan dan kemurahan Allah. Doa yang bersumber dari pengalaman iman akan harapan bahwa Allah tidak akan membiarkan umatnya menderita.
Pengalaman iman akan Bunda Maria sebagai perantara doa Gereja.
Sabda Tuhan hari sejauh diwartakan Nabi Yesaya menegaskan pengalaman iman akan harapan itu.
“Bergiranglah dan bersorak-sorai untuk selama-lamanya atas apa yang Kuciptakan. Sebab sesungguhnya, Aku menciptakan Yerusalem penuh sorak-sorai, dan penduduknya penuh kegirangan. Aku akan bersorak-sorai karena Yerusalem, dan bergirang karena umat-Ku; di dalamnya tidak akan kedengaran lagi bunyi tangisan, dan bunyi erangan pun tidak.”