SUDAH satu abad lamanya Kongregasi Imam-imam Hati Kudus Yesus (SCJ) mengukir sejarah di perut Ibu Pertiwi Indonesia. Banyak hal telah terjadi. Suka -duka, tangis-Tawa, bahkan nyawa demi Dia Yang Tersalib.
Syukur atas semua yang Tuhan kehendaki. Seluruh peristiwa iman itu kini disyukuri bersama dalam Perayaan Syukur 100 Tahun SCJ berkaya Indonesia. Berlangsung di Xaverius Centrum Studiorum, Palembang, Rabu 25 September 2024.
Acara digelar dengan tema “Dengan Hati Terbuka, Berjalan Bersama Gereja Lokal”. Pesta syukur ini dihadiri para uskup di mana para imam SCJ berkarya dan lainnya. Mereka adalah:
- Uskup Keuskupan Agung Palembang: Mgr. Yohanes Harun Yuwono.
- Uskup Keuskupan Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo.
- UskupKeuskupan Agung Medan: Mgr. Kornelius Sipayung OFMCap.
- Uskup Keuskupan Padang: Mgr. Vitus Rubiyanto Solichin SX.
- Uskup Emeritus Keuskupan Agung Palembang :Mgr. Aloysius Sudarso SCJ.
- Uskup Keuskupan Tanjungkarang: Mgr. Vinsensius Setiawan Triatmaja.
- Superior Jenderal SCJ dari Roma: Pastor Carlos Luis Suarez Codornius SCJ.
- Selain itu hadir juga, regio dan distrik yang mempunyai keterikatan khusus dengan SCJ Indonesia, perwakilan lembaga, para imam, biarawan-biarawati, para sahabat, pemerhati, pendoa dan penderma.
Mengenang sejarah
Acara puncak syukur ini pertama-tama untuk mengenang dan mensyukuri sejarah kehadiran SCJ di Indonesia. Kasih Allah selalu menyertai dalam menapaki jejak-jejak karya para imam SCJ. Seratus tahun yang lalu Allah menghadirkan, mendampingi, dan memelihara tiga misionaris SCJ dari Provinsi Belanda. Mereka adalah:
- Pastor Hendricus van Oort SCJ.
- Pastor Carolus Stekelenburg SCJ.
- Bruder Felix Van Langenberg SCJ.
- Mereka datang di Bumi Nusantara ini pada tanggal 23 September 1924 di daerah Tanjung Sakti, Sumatera Selatan.
Setelah itu, menyusul para misionaris dari Amerika Serikat dan Polandia. Kemudian SCJ Indonesia resmi menjadi provinsi pada tanggal 2 Mei 1974.
Kongregasi SCJ ini didirikan oleh Pater Yohanes Leo Dehon tahun 1878 di Saint Quentin, Perancis. 45 tahun kemudian Kongregasi SCJ diutus oleh Tahta Suci untuk bermisi ke Bumi Nusantara melalui surat Mandatum.
Kepakkan sayap
Seiring waktu, banyak hal telah dilakukan SCJ Indonesia selama 100 tahun ini. Berupa, karya internal kongregasi, parokial, seminari, rumah retret, dan juga sosial seperti panti asuhan, asrama, bengkel, penerbitan, dan komisi-komisi keuskupan. Di bidang pendidikan SCJ memiliki Yayasan Pendidikan Katolik Leo Dehon di Jakarta dan Lampung.
SCJ Provinsi Indonesia mengepakkan sayapnya di delapan keuskupan. Yakni: Keuskupan Agung Palembang, Keuskupan Agung Medan, Keuskupan Agung Semarang, Keuskupan Agung Samarinda, Keuskupan Agung Jakarta, Keuskupan Timika, Keuskupan Padang, dan Keuskupan Tanjungkarang.
Menurut data statistik, SCJ Provinsi Indonesia beranggotakan 224 orang. Terdiri dari satu orang Uskup Emeritus, 142 orang imam, tiga orang diakon, lima orang frater kaul kekal, 15 orang bruder kaul kekal, 55 orang frater kaul sementara, 3 orang bruder kaul sementara, 12 orang calon SCJ, dan 11 orang postulan.
Berjalan bersama
Propinsial SCJ Provinsi Indonesia Pastor Andreas Suparman SCJ dalam kata sambutannya menegaskan, yang menjadi kekhasan pelayanan para SCJ bukan pertama-tama jenis karya pelayanan. Namun, cinta kasih Allah dan persembahan diri yang harus menjiwai karya pelayanan. “Maka kami memulai rumusan visi kami dengan frase: ‘Digerakkan oleh Hati Yesus yang terbuka’. Ini menjadi keyakinan kami,” ujar Romo Suparman SCJ.
Hati Yesus yang terbuka bagi Pater Dehon merupakan ungkapan cintakasih Kristus sebagai puncak pemberian hidup-Nya bagi manusia dan sebagai ketaatan Putera kepada Bapa (bdk. Konstitusi No. 3). Cinta kasih Kristus menggerakkan dan mendorong para Dehonian dalam karya dan persembahan dirinya, Caritas Christi urget nos.
“Semangat ini yang kami pelajari dan timba dari para pendahulu kami. Kami, para Imam SCJ ini, merupakan bagian dari Gereja; juga bagian dari Gereja Lokal, bahkan masyarakat lokal. Oleh karena itu, semangat berjalan bersama akan terus kami pupuk bersama,” tambahnya lagi.
Acara ini dimeriahkan oleh bintang tamu penyanyi era 80-an Ervina dan Sisca Saras. Penampilan yang menarik dan penuh kreativitas dipersembahkan dalam bentuk Opera Dehonian Wahyu Mahkota Rama. (Selesai)
Baca juga: 100 tahun SCJ berkarya di Indonesia, malam para sahabat SCJ (2)