Bacaan 1:2Sam 7:4-5a. 12-14a. 16
Bacaan 2: Rm 4:13. 16-18. 22
Injil: Mat 1:16. 18-21. 24a
ADA sebagian orang cenderung menggunakan intuisi dalam mengambil sebuah keputusan, dibanding pertimbangan logis. Kadang-kadang, intuisi memang dapat membantu seseorang dalam mengambil keputusan, meski kepekaan tiap orang berbeda dalam memahaminya.
Pemahaman intuisi ini datang seketika dari dunia lain dan di luar kesadaran diri manusia
Yusuf, tunangan Maria, jelas berada dalam kondisi gundah gulana, saat mengetahui calon isterinya telah mengandung sebelum mereka menikah.
Dalam kondisi seperti itu, Yusuf bermimpi didatangi Malaikat Tuhan yang memberinya peneguhan.
Sebagai orang beriman dan tulus hati, Yusuf percaya pada apa yang telah dikatakan oleh Malaikat Tuhan.
“Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.
Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.”
Meski saat itu Yusuf berada dalam alam bawah sadar saat bermimpi, namun ia percaya.
Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan Malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya.
Apa yang terjadi pada Yusuf adalah merupakan penggenapan janji-Nya kepada Raja Daud.
“Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya…Aku akan mengokohkan takhta kerajaannya untuk selama-lamanya… Aku akan menjadi Bapanya, dan ia akan menjadi anak-Ku.”
Janji tersebut tergenapi dalam Diri Tuhan Yesus Kristus, Anak Yusuf.
Abraham mendapatkan janji dari Allah bahwa ia akan memiliki dunia dan memiliki keturunan yang banyak bukan sebagai hadiah karena ia melaksanakan Taurat. Namun karena ia percaya kepada Allah meski tanpa ada dasar yang melandasi kepercayaannya tersebut.
Pesan hari ini
Dalam iman terdapat unsur, percaya, berserah diri dan taat.
Yusuf percaya pada peneguhan Malaikat Tuhan, berserah diri serta taat melaksanakan apa yang diperintahkan-Nya. Sama seperti yang terjadi pada diri Abraham yang percaya pada Allah meski tanpa dasar.
“Seseorang yang tidak bisa percaya pada hal-hal sepele juga tidak bisa percaya pada rahasia yang lebih besar. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”