Home KITAB SUCI & RENUNGAN HARIAN Percik Firman: Bakat untuk Berkarya

Percik Firman: Bakat untuk Berkarya

0

Rabu, 18 Oktober 2023

Pesta Santo Lukas, Penulis Injil 

Bacaan : Lukas 10:1-9

Saudari/a ku ytk., 

SAMBIL menyelam minum air. Itulah salah satu peribahasa yang muncul saat saya merenungkan sabda Tuhan dan hidup Santo Lukas hari ini. Arti peribahasa itu kurang lebih: mengerjakan dua pekerjaan atau lebih dalam waktu yang bersamaan. 

Itulah imaginasi saya tentang Santo Lukas. Dia seorang penulis yang ciamik. Sambil menulis, dia sekaligus mewartakan kabar gembira lewat Injil Lukas dan Kisah Para Rasul. 

Sabda Tuhan Yesus pada pesta Santo Lukas hari ini mengingatkan kita semua bahwa panggilan itu anugerah Allah. Kita perlu tekun berdoa memohon panggilan bagi Gereja kepada Allah Sang Pemilik tuaian. “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu”, tegas Tuhan Yesus.

Santo Lukas atau Lukanos yang kita rayakan hari ini adalah seorang dokter atau tabib. Ia seorang yang lembut, berbelaskasih, dan baik hati. Kitab Suci menyebut Lukas sebagai “Tabib Lukas yang kekasih.” Gereja mengangkatnya menjadi pelindung para dokter dan pelukis. 

Selain seorang tabib, Lukas juga dikenal sebagai seorang penulis Injil dan Kisah Para Rasul. Lukas mengenal Kristus melalui pewartaan Santo Paulus. Setelah menjadi Kristen, ia pergi menyertai Paulus ke berbagai tempat. 

Karena latar belakang hidupnya sebagai dokter, dia lebih banyak mengisahkan karya penyembuhan yang dilakukan Tuhan Yesus selama hidup-Nya. Gambaran Allah yang diwartakan dalam Injilnya adalah Allah yang berbelaskasih. 

Ada aneka macam mukjijat penyembuhan yang diwartakannya. Minimal ada 14 mukjijat penyembuhan yang dilakukan Yesus yang ada dalam Injil Lukas dari bab 4 sampai bab 22. Artinya, sejak awal mulai berkarya sampai dengan mau wafat di kayu salib, Yesus menyembuhkan orang. 

Bahkan, betapa Santo Lukas jeli mewartakan bahwa di saat-saat genting mau ditangkap, Yesus pun tetap masih menyembuhkan Malkhus yang dipotong telinganya oleh salah satu murid Yesus. Itulah passion dari Santo Lukas sang Tabib. 

Dari hidup St Lukas ini, kita bisa belajar bahwa cara hidup dan cara bertindak kita dimana pun dan kapan pun hendaknya berjiwa missioner. Artinya, apa pun pekerjaan, hobi, dan ilmu yang kita miliki hendaknya bisa digunakan untuk karya pewartaan (evangelisasi). Suara Anda yang merdu bisa untuk pewartaan. 

Hobi Anda menulis, bermain musik, dll bisa untuk pewartaan. Bahkan mobil atau kendaraan Anda pun bisa untuk sarana pewartaan dengan ditempeli stiker atau kata-kata dari Injil atau dipinjamkan untuk acara bersama. Marilah kita menjadi ‘lukas-lukas’ pada masa kini.

Santo Lukas, doakanlah kami agar dapat menggunakan bakat dan milik kami untuk mewartakan kabar gembira dalam hidup sehari-hari. Selamat berpesta pelindung bagi Anda yang bernama Lukas.

Berkah Dalem dan Salam Teplok dari Bujang Semar (Bumi Jangli Semarang).# Y. Gunawan, Pr

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version