Home BERITA Percik Firman : Kebanggaan pada Keluarga

Percik Firman : Kebanggaan pada Keluarga

0

Selasa, 26 Juli 2022

PW St. Yoakim dan St. Anna (Orangtua SP Maria) 

Bacaan : Mat 13:16-17 

Saudari/a ku ytk.,

DALAM Gereja Katolik, ada 2 panggilan hidup,  yaitu panggilan hidup berkeluarga dan panggilan hidup membiara (imam/suster/bruder/rahib). Kedua panggilan itu luhur dan mulia. Keduanya mengarah pada kebahagiaan dan kekudusan hidup. Semua imam berasal dari keluarga. Tidak ada imam lahir dari imam. Iya khan? 

Sabda Tuhan hari ini mengingatkan kita untuk bersyukur atas mata dan telinga yang dianugerahkan Tuhan pada kita. Maka mari kita gunakan dengan baik dan bijaksana. Kita buka mata dan telinga untuk mengagumi kasih Allah dan berbuat kasih pada sesama. Keluarga menjadi tempat awal untuk melatih dan menumbuhkan hal-hal baik itu. 

Saat merenungkan bacaan Injil pada peringatan wajib Santo Yoakim dan Santa Anna (orangtua Santa Perawan Maria) hari ini, saya teringat akan sebuah surat kasih orangtua kepada anaknya yang ditahbiskan menjadi imam. 

Berikut ini penggalan surat itu:

"Anakku tercinta…., 
kau tetap menjadi anakku, namun bukan milikku. 
Kau tetap darah dagingku, namun bukan kepunyaanku.
Kau tetap buah cinta perkawinan kami yang terindah, namun bukan untuk kami semata.
Mulai sekarang,
Dalam iman aku memandangmu, 'Utusan Tuhan-ku'.
Dengan penuh harap, aku pasrahkan hidupku padamu, 'Gembala-ku'.
Dan sepenuh kasih, aku menyapamu, 'Pastor-ku'.
Tak ada yang aku minta, selain berkat;
tak ada yang ingin aku dapatkan selain berkat". 

Keluarga juga dipanggil sebagai tempat pembenihan benih yang baik. Keluarga dipilih Tuhan untuk melahirkan benih-benih panggilan menjadi para gembalaNya. Bapak-ibu melalui perkawinan kudus Anda dipanggil untuk menjadi orangtua yang baik bagi buah hati Anda. Harta yang paling berharga adalah keluarga, begitu lirik lagu Keluarga Cemara. 

Keluarga Pasutri Bapak Yoakim- Ibu Anna dipilih Tuhan menjadi tempat bertumbuhnya iman Santa Perawan Maria. Nama Yoakim dan Anna punya makna.  Yoakim berarti “Persiapan bagi Tuhan”, sedangkan Anna berarti “Rahmat atau Karunia”. Bahkan Santa Anna dihormati sebagai pelindung kaum ibu, khususnya yang sedang hamil dan sibuk mengurus keluarganya. 

Konon, orang-orang Yunani mendirikan sebuah basilika (gereja khusus) di Konstantinopel pada tahun 550 untuk menghormati Santa Anna. Di kalangan Gereja Barat atau Roma, Paus Gregorius XIII menghidupkan penghormatan kepada Santa Anna diseluruh Gereja pada tahun 1584. 

Dalam buku-buku umat Kristen abad ke-2, nama ibu Anna sangat harum. Sejak perkawinannya dengan Yoakim, ibu Anna   cukup lama tidak diberi keturunan. Dia tak henti-hentinya berdoa kepada Allah mohon keturunan. 

Setiap tahun, Anna bersama Yoakim suaminya berziarah ke Bait Allah Yerusalem untuk berdoa. Ia berjanji, kalau Tuhan menganugerahkan anak kepadanya, maka anak itu akan dipersembahkan kembali kepada Tuhan. Dan betul, Maria,  anak mereka,  dipersembahkan pada Tuhan dan akhirnya menjadi Ibu Yesus Sang Juru Selamat. 

Pertanyaan refleksinya, banggakah Anda dengan kedua orangtua Anda? Apa yang membuat Anda bangga? 

Mari kita terus berdoa untuk anggota keluarga kita agar dapat selalu mengandalkan Tuhan seperti pasutri Yoakim dan Anna. Kita juga mohon keterbukaan hati, agar makin banyak orang bisa mengampuni pasangan hidup atau anggota keluarga yang telah menyakiti hati. 

Mari kita juga saling mendukung dalam panggilan hidup kita masing-masing. Selamat merayakan pesta pelindung bagi Anda dan lingkungan/paroki Anda yang bernama Yoakim atau Anna. Berkah Dalem dan Salam Teplok dari Seminari TOR Jangli, Semarang. # (Y. Gunawan, Pr)

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version