Minggu Biasa XXI, 23 Agustus 2020
Bacaan Injil: Mat 16:13-19
“Engkau adalah Petrus, dan di atas batu karang ini akan Kudirikan Jemaat-Ku” (Mat 16:18)
Saudari/a ku ytk.,
SAAT merenungkan sabda Tuhan Yesus pada hari ini, saya teringat akan nasihat leluhur tentang pentingnya pondasi yang kokoh dalam hidup berkeluarga.
Diungkapkan, “Bapak dienggo umpak, simbok dienggo tombok, simbah dienggo tambah, lan Gusti ingkang njangkepi”.
Arti harafiahnya, bapak menjadi dasar hidup berkeluarga, ibu ikut memenuhi kekurangan yang ada, kakek nenek memberikan tambah berkah dan doa restu, dan Tuhan yang melengkapi.
Dalam bacaan Injil hari ini Tuhan Yesus memuji Petrus. Sekaligus memberikan kepercayaan pada Petrus untuk menggembalakan umat.
Nama Petrus ini mengisyaratkan bahwa Yesus meletakkan landasan atau pondasi Gereja-Nya di atas Petrus. “Engkaulah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan Jemaat-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya”.
Nama aslinya adalah Simon. Yesus mengubah namanya menjadi Petrus. Istilah ’Petrus’ berasal dari bahasa Yunani Πετρος (Petros) yang berarti batu karang. Kata ini adalah terjemahan yang digunakan dalam Kitab Suci Perjanjian Baru untuk nama Aramiac yaitu Cephas (Kefas), yang juga berarti batu. Dia pribadi yang tangguh.
Santo Petrus dikenal sebagai paus pertama, pemimpin tertinggi dalam Gereja Katolik. Saat ini Gereja Katolik dipimpin oleh paus ke-266, yaitu Paus Fransiskus. Petrus sungguh contoh pemimpin yang bermartabat. Seorang pemimpin yang bermartabat itu tidak otomatis sempurna. Ia mengalami pengalaman yang sangat manusiawi dengan aneka pergulatan jatuh bangunnya.
Saat ia keliru dan bersalah, ia menyesal dan bertobat. Saat ia mengalami kegagalan dan ketakutan, ia mau membuka diri untuk dibentuk Tuhan, siap berkorban, dan setia sampai akhir hayat.
Pertanyaan refleksinya, apa yang mengesan bagi Anda tentang sosok Santo Petrus? Bagaimana usaha Anda untuk menjadi pribadi yang tangguh di tengah Pandemi Covid-19 saat ini? Selamat berhari Minggu.
Berkah Dalem dan Salam Teplok dari bumi Mertoyudan. # Y. Gunawan, Pr
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)