Home BERITA Percik Firman: Menjadi Saksi Kebangkitan

Percik Firman: Menjadi Saksi Kebangkitan

0

Minggu, 12 April 2020

Hari Raya Paskah

Bacaan Injil : Yoh 20: 1–9 

Saudari/a ku ytk.,

SELAMAT Hari Raya Paskah. Tuhan telah bangkit. Paskah diwarnai sukacita dan kegembiraan. Perayaan Paskah adalah puncak perayaan iman Kristiani. Ada simbol yang khas dalam Hari Raya Paskah, yaitu lilin paskah dan telur paskah. 

Lilin paskah simbol Kristus sebagai Sang Terang Dunia, menghalau segala kegelapan hati. Dia mengorbankan diri dengan sengsara, wafat di salib dan akhirnya bangkit, supaya manusia mengalami keselamatan dan penebusan dosa. Tidak ada Paskah tanpa Jumat Agung. Tidak ada kebangkitan tanpa wafat di salib.

Sedangkan Telur adalah simbol kebangkitan. Telur menetas menjadi anak ayam. Telur yang tampak dari luar sebagi benda mati, ternyata di dalamnya terdapat kehidupan baru. Supaya kehidupan baru itu bisa dirasakan dan dilihat banyak orang, perlu cangkang telur yang keras itu dipecah. 

Sebutir telur yang sudah dierami, lalu pecah dan menetaskan anak-anak ayam, merupakan simbol Yesus yang keluar dari Kuburnya menuju kehidupan baru yang kekal, kehidupan yang tidak akan berakhir dengan kematian lagi. Batu penutup kubur Yesus perlu digulingkan supaya kehidupan baru, kebangkitan Yesus diketahui banyak orang. 

Kita sebagai orang Katolik mengimani bahwa kebangkitan Yesus menyelamatkan kita. Jika Yesus tidak bangkit, sia-sialah iman kita. Kebangkitan Kristus menjadi sumber kebahagiaan kita sebagai orang Katolik. Kehadiran perempuan dalam kisah sengsara, wafat dan kebangkitan Kristus memiliki peran penting. Mereka menjadi penting karena tidak dianggap penting oleh masyarakat. 

Dalam bacaan Injil hari ini diwartakan bahwa sebelum para rasul mengetahuinya, para perempuan itu (Maria Magdalena dan Maria-Maria yang lain) telah lebih dahulu tahu mendapat pewartaan bahwa Yesus telah bangkit. Para perempuan itu menjadi saksi pertama Yesus bangkit. Dan yang lebih utama lagi, mereka masih merasakan kasih Yesus dan berupaya menanggapi kasih-Nya kendati hanya dengan menengok makam Yesus. 

Sentuhan dan tanggapan kasih mereka yang sederhana itu dipakai oleh Allah untuk membangunkan para Rasul dari ketakutan mereka. Mereka yang dianggap lemah ternyata justru mempunyai kekuatan yang luar biasa. Mereka dipakai oleh Allah sebagai pemeran utama di hari Minggu kebangkitan-Nya. Yesus berpesan kepada mereka, “Jangan takut! Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku”. 

Sekali lagi, selamat Hari Raya Paskah. Tuhan sudah bangkit mari kita wartakan dalam hidup sehari-hari. Alleluya. 

Pertanyaan refleksinya, bagaimana perasaan Anda saat mengikuti misa Paskah lewat televisi, live streaming atau online? Apa makna Paskah tahun ini bagi hidup Anda, keluarga Anda, dan komunitas Anda di tengah pandemi virus Covid-19 ini?

Berkah Dalem dan Salam Paskah dari Bumi Mertoyudan.# Y. Gunawan, Pr

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version