Home BERITA Percik Firman: Peduli pada Sesama

Percik Firman: Peduli pada Sesama

0

Senin, 2 Maret 2020
Bacaan Injil: Mat 25: 31–46

“Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, apapun yang kamu lakukan pada mereka yang hina ini, kamu lakukan untuk Aku” (Mat 25:40)

Sdri/a ku ytk, 

DI BEBERAPA Keuskupan di Indonesia saat ini ada kelompok pelayanan yang bernama Kerabat Kerja Ibu Teresa (KKIT). Menurut sejarahnya, KKIT Indonesia diawali dengan kedatangan Mrs. Ann Blaikie, pendiri KKIT Internasional yang datang ke Semarang. 

Pada tahun 1984, dari Semarang Mrs. Ann ke Jakarta bertemu Mgr Leo Soekoto SJ (Alm). Kemudian pada 7 Oktober 1984 Mrs. Ann dibantu beberapa aktifis Gereja mengadakan pertemuan KKIT yang pertama di Jakarta. Dalam pertemuan itu, mereka bersepakat mendirikan KKIT di Indonesia. 

Dasar spiritualitas KKIT diangkat dari bacaan Injil hari ini. Secara khusus teks Matius 25: 40, “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, apapun yang kamu lakukan pada mereka yang hina ini, kamu lakukan untuk Aku”. Dengan semangat dasar atau spiritualitas tersebut, para anggota KKIT berusaha melihat kehadiran Tuhan dalam diri setiap orang. Bagi mereka Kristus hadir dalam diri orang yang kecil, lemah, miskin dan tersingkir.

Di dunia modern saat ini masih dijumpai orang yang lapar, haus, sakit, tidak punya pakaian, maupun berada dalam penjara. Lebih dari itu, masyarakat saat ini juga dilanda arus besar betapa mahalnya cinta, betapa langkanya cinta. 

Betapa banyak orang yang menderita, mengalami kesepian, rasa miskin dan merasa tak berharga, tak berarti. Mengapa? Karena orang tidak mengalami rasa dicintai dan mencintai. ”Inilah kemiskinan atau penderitaan yang paling parah dibandingkan kemiskinan material”, tegas Bunda Teresa dari Kalkuta. 

Pada dasarnya semua orang merindukan dan mempunyai kebutuhan dasar, yaitu cinta. Tak sedikit kebutuhan dasar ini tidak terpenuhi, sehingga hidupnya terasa hampa, kosong, dan tidak berarti. Dalam bacaan Injil hari ini Tuhan Yesus mengingatkan kita untuk peduli dan menunjukkan kasih kepada mereka. 

Kepedulian bisa diwujudkan dengan aneka tindakan, seperti menyapa, memberi bantuan, mengunjungi, mendoakan, berderma, dsb. Masa Prapaskah yang sedang kita jalani menjadi kesempatan istimewa untuk peduli dan berbagi kasih kepada sesama, sehingga pertobatan kita berdampak sosial.

Pertanyaan refleksinya, apakah Anda pernah merasakan kehadiran Tuhan dalam diri sesama yang menderita? Bersediakah Anda untuk peduli dan berbagi kasih kepada orang yang kecil, lemah, miskin dan tersingkir di sekitar Anda?

Berkah Dalem dan Salam Teplok dari Bumi Mertoyudan. # Y. Gunawan, Pr

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version