Home KITAB SUCI & RENUNGAN HARIAN Percik Firman : Pribadi yang Tangguh

Percik Firman : Pribadi yang Tangguh

0

Sabtu, 29 April 2023

PW Santa Katarina dari Siena, Perawan dan pujangga Gereja

Bacaan Injil : Yoh 6: 60-69

“Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal” (Yoh 6:67)

Saudari-a ku ytk.,

SELAMAT berpesta nama untuk Anda hari ini yang bernama baptis Katarina. Sabda Tuhan pada peringatan wajib Santa Katarina dari Siena, Perawan dan pujangga Gereja, hari ini mengajak kita untuk menjadi pribadi yang tangguh, tegar dan kuat. Tuhan mengajak kita menjadi orang yang bermental baja, bukan bermental lembek dan mudah menyerah. 

Tuhan Yesus menantang para murid dengan pertanyaan, “Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu?” Tuntutan untuk menjadi pengikut Kristus tidak mudah. Seorang pengikut Kristus harus total, komitmen dan siap memanggul salib setiap hari. Dalam perjalanan waktu, ada pengikut Kristus yang mengundurkan diri dan tidak lagi mengikuti Dia.

Kesetiaan dan komitmen mengikuti ajaran-Nya perlu terus dirawat dan dipupuk setiap hari. Petrus dalam Injil hari ini memberikan teladan dalam bersikap tangguh sebagai murid Kristus, “Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal”.

Ketangguhan juga diteladankan oleh Santa Katarina dari Siena. Pada suatu hari ia bertanya kepada Tuhan, “Di manakah Engkau, Tuhan, ketika aku mengalami cobaan yang begitu mengerikan?” 

Yesus menjawab, “Puteri-Ku, Aku ada dalam hatimu. Aku membuatmu menang dengan rahmat-Ku.” Kata-kata Yesus ini menguatkannya.

Santa Katarina adalah pelindung Italia. Ia berasal dari keluarga besar. Ayah dan ibunya menghendaki agar ia menikah dan hidup bahagia. Tetapi, Katarina hanya ingin menjadi seorang biarawati. 

Untuk menyatakan tekadnya, ia memotong rambutnya yang panjang dan indah. Ia ingin menjadikan dirinya tidak menarik. Orangtuanya amat jengkel, mengancam dan seringkali memarahinya. 

Mereka juga menghukumnya dengan memberi pekerjaan rumah tangga yang paling berat. Tetapi Katarina tidak takut dan tidak gentar. Ia maju terus dengan niatnya. 

Pada akhirnya, orangtuanya mengizinkan menjadi biarawati. Ia dipakai Tuhan membawa pulang Paus Gregorius XI dari pembuangan di Avignon (Prancis) ke Roma. Bahkan ia diberi anugerah stigmata luka-luka Yesus. Dialah satu-satunya suster yang diakui Gereja mendapat stigmata.

Dia meninggal dunia dalam usia 33 tahun. Dia dimakamkan di gereja Santa Maria Sopra Minerva, Roma, Italia. Lokasi gereja itu di belakang Pantheon di Roma. 

Saya bersyukur bisa beberapa kali berziarah dan berdoa di makamnya waktu itu. Bahkan saya bisa diberi kesempatan berziarah ke kota Siena, tempat dia dilahirkan dan hidup membiara. Di Siena juga terjadi mukjizat Ekaristi tahun 1730.

Katarina dinyatakan kudus oleh Paus Pius II pada tahun 1461. Pada tahun 1970, Paus Paulus VI mengangkatnya sebagai Pujangga Gereja. Santa Katarina menerima kehormatan besar ini karena ia melayani Gereja Kristus dengan gagah berani. 

Bukan umur panjang yang menentukan kesucian seseorang, tetapi kualitas hidup dan iman yang ditampakkan dalam hidup kesehariannya.

Pertanyaan refleksinya, bagaimana situasi hidup beriman Anda sebagai pengikut Kristus akhir-akhir ini? Apa yang perlu Anda lakukan agar menjadi pribadi yang beriman kuat dan tangguh?

Berkah Dalem dan Salam Teplok dari Bujang Semar (Bumi Jangli Semarang). # Y. Gunawan, Pr

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version