Jumat, 29 Juli 2022
PW St. Marta, Maria, dan Lazarus (Sahabat Tuhan)
Bacaan Injil: Luk. 10:38-42
Saudari/a ku ytk.,
SEBAGAI orang yang baru tinggal di Jangli, saya kula nuwun untuk sowan memperkenalkan diri kepada Bapak Totok selaku ketua RT 05 dan juga kepada Bapak Widi selaku ketua lingkungan Karanganyar Legok, di mana kompleks Seminari Tahun Orientasi Rohani Sanjaya Jangli berada.
Saya ditemani Rama Hanjar Pr. Kedatangan kami berdua disambut di ruang tamu dengan sikap ramah dan penuh kehangatan. Bahkan di tempat masing-masing, kami juga diberi hidangan minuman teh hangat oleh bu Totok dan bu Widi, simbol kehangatan penyambutan mereka kepada kami.
Pak RT maupun pak Ketua lingkungan bersharing banyak hal tentang keluarganya, kondisi warganya, dan perjuangan di masa pandemi ini. Saya pun juga bersharing tentang hidup saya dan pengalaman saya. Suasana sangat cair dan penuh persaudaraan. Saya sebagai orang baru merasa nyaman dan diterima dengan baik.
Suasana nyaman dan penuh persaudaraan juga dialami oleh Tuhan Yesus dan para murid-Nya saat berkunjung ke rumah Marta, Maria dan Lazarus di Betania. Waktu itu Tuhan Yesus dan para murid-Nya sedang dalam perjalanan menuju ke Yerusalem.
Nama ‘Betania’ berasal dari bahasa Aram Ibrani (bahasa Ibrani: beit-te’enah, beit berarti rumah; te’enah berarti pohon ara), artinya: rumah dari (pohon) ara. Kampung Betania memang dekat Yerusalem. Jaraknya sekitar 2 mil dari Yerusalem dan terletak 1,5 mil (sekitar 2,4 km) di lereng sebelah tenggara dari Bukit Zaitun.
Saat Yesus mampir, Dia disambut dengan ramah, hangat dan penuh sukacita oleh keluarga Betania. Mereka berdua adalah sahabat Yesus dalam suka duka, teman sharing dan curhat. Mereka menyambut Yesus dengan caranya masing-masing secara khas.
Marta menyibukkan diri untuk mempersiapkan segala hidangan (makanan-minuman). Sedangkan Maria menyambut Yesus dengan setia menemani Yesus di ruang tamu dan mendengarkan ajaran Tuhan Yesus. Marta dan Maria saling melengkapi.
Pada hari ini tanggal 29 Juli Gereja merayakan Peringatan Wajib Santa Marta, Maria dan Lazarus. Mereka diberi gelar sebagai sahabat Tuhan. Sebelumnya Gereja hanya memperingati Santa Marta saja. Tetapi mulai tahun 2021 ini Paus Fransiskus menambahkan nama Maria dan Lazarus.
Pada tanggal 2 Februari 2021, Paus Fransiskus telah menyetujui perubahan pesta liturgi Santa Marta dengan memasukkan pula nama saudara perempuan dan saudara laki-lakinya, Maria dan Lazarus, ke dalam Penanggalan Liturgi Gereja Katolik.
Menurut Kardinal Robert Sarah, ketua Kongregasi Ibadat Ilahi, Paus Fransiskus menetapkan perubahan itu “setelah mempertimbangkan kesaksian yang mereka (Maria dan Lazarus) perlihatkan dalam Injil, ketika menyambut Tuhan Yesus yang datang ke rumah mereka, yaitu mendengarkan Dia dengan penuh perhatian, dan mengimani bahwa Dia adalah kebangkitan dan hidup.”
“Marta dengan murah hati dan ramah-tamah menyambut Yesus, Maria mendengarkan perkataan-Nya dengan penuh perhatian, dan Lazarus segera muncul dari kubur atas perintah Dia yang berkuasa mengalahkan maut”, lanjutnya.
Yang dilakukan Maria sebenarnya kebiasaan pria pada waktu itu, yaitu duduk berbicara dengan tamu. Yang dilakukan Marta adalah pekerjaan perempuan, yaitu sibuk mempersiapkan segala sesuatu untuk menjamu tamu.
Tuhan Yesus hadir membawa pembaruan bagi mentalitas lama itu, yaitu memberi tempat pada peran perempuan yang setara dengan pria: semua sama haknya dalam hal berbicara, mendengar maupun melakukan pekerjaan rumah tangga.
Yesus juga mengajarkan bahwa mendengar Sabda Tuhan maupun melakukan aktivitas pelayanan merupakan dua hal yang tak terpisahkan dan saling melengkapi. Keduanya dapat dilakukan, baik pria maupun wanita. Dalam iman Kristiani, dimensi kontemplatif dan aktif merupakan satu-satu kesatuan tak dipisah-pisahkan.
Dari sosok Santa Marta bersaudara kita bisa belajar bagaimana kehadiran kita bisa saling melengkapi, membawa sukacita, dan memberikan peneguhan satu sama lain dalam hidup ini. Kita diingatkan untuk menjadikan rumah tempat tinggal kita sebagai tempat yang nyaman untuk orang mampir atau bertamu.
Santa Marta, Maria dan Lazarus doakanlah kami. Berkah Dalem dan Salam Teplok dari BuJang Semar (Bumi Jangli Semarang). # Y. Gunawan, Pr
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)