Home BERITA Percik Firman: Sapaan yang Menyejukkan

Percik Firman: Sapaan yang Menyejukkan

0

Rabu, 25 Maret 2020
Hari Raya Kabar Sukacita
Bacaan Injil: Luk. 1:26-38

“Malaikat Gabriel itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: ‘Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.’ (Luk 1:28)

Saudari/a ku ytk.,

BAGAIMANA kabar Anda hari ini? Apakah sehat-sehat semuanya? Anda sedang bersukacita? Saya berharap dan berdoa agar Anda semua tetap sehat, selalu semangat dan dilindungi Tuhan. Semoga Anda sekeluarga terbebas dari virus Corona.

Ada sebuah ungkapan yang menyejukkan dari Mgr. Suharyo. “Yen kowe bener, aku melu seneng. Yen kowe salah, dak apura” (Jika Anda benar, saya ikut senang. Jika Anda salah, saya maafkan). Kata-kata itu sangat menyejukkan suasana dan menentramkan hati. Itulah ungkapan yang sering dikatakan Mgr. Suharyo saat menjadi Uskup Agung Semarang, baik kepada para imam, frater maupun umat. 

Ungkapan atau sapaan yang disampaikan bisa mempengaruhi suasana hidup bersama. Sapaan bisa memberikan kekuatan atau energi yang luar biasa pada seseorang. Dalam hidup sehari-hari, kita pun dihadapkan pada beberapa pilihan: mau memilih sapaan yang santun menghangatkan relasi atau kasar mengancam relasi. 

Kehadiran Malaikat Gabriel menemui Maria gadis sederhana di desa Nazareth 2000 tahun yang lalu, memberikan kabar sukacita. Ia tidak menakut-nakuti Maria, tetapi menguatkan-meneguhkan Maria dengan menyalurkan berkat Allah. Malaikat itu masuk ke rumah Maria dan berkata: “Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.” 

Sapaan yang menguatkan itu mendorong Maria untuk mempunyai disposisi batin: SIAP SEDIA atau DISPONIBILITAS: “Aku ini hamba Tuhan. Terjadilah padaku menurut perkataan-Mu”. Siap sedia untuk apa? Untuk dilibatkan Tuhan dalam karya agung keselamatan-Nya. Apakah ada risiko? Ya, pasti. Ia harus siap menderita sebagai Bunda Yesus (=sapta duka Maria). Meski tidak pantas, bingung, takut dan tidak tahu apa yang akan terjadi, Maria berusaha “menari” mengikuti gerakan Roh Kudus dengan taat mengatakan “sendhika dhawuh”, bukan “sendhika wadhuh” hehehe.

Kesiapsediaan Maria diteguhkan oleh sapaan yang menyejukkan dari Malaikat Gabriel. Bagaimana dengan Anda? Apakah ada seseorang yang meneguhkan keputusan hidup Anda? Siapakah dia? Dan bersediakah Anda meneguhkan orang lain yang sedang mengalami kebimbangan, kekhawatiran, ketakutan dalam hidupnya? 

Mari kita menjadi rekan sepeziarahan yang saling meneguhkan dan menguatkan dalam hidup bersama ini. Pada Hari Raya Kabar Sukacita ini, marilah kita lebih sering mendoakan doa “Salam Maria” sebanyak mungkin dan dengan penuh penghayatan.

Berkah Dalem dan Salam Teplok dari bumi Mertoyudan. # Y. Gunawan, Pr

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version