Home KITAB SUCI & RENUNGAN HARIAN Percik Firman : Semangat 4 K 

Percik Firman : Semangat 4 K 

0

Hari Raya Penampakan Tuhan

Minggu, 7 Januari 2024

Bacaan Injil: Mat 2:1-12

Sdr/a ku ytk.,

PADA Hari Raya Epifani (Penampakan Tuhan) ini kita diingatkan bahwa keselamatan Tuhan diberikan kepada semua bangsa. Tradisi hari raya ini sudah ada Gereja Timur sejak abad ke-3 untuk mengenangkan Pembaptisan Tuhan. 

Kemudian mulai abad ke-4 Hari Raya Epifani ini juga dirayakan di Gereja Barat, yang dihubungkan dengan penampakan Kristus pada bangsa-bangsa bukan Yahudi yang diwakili oleh orang-orang Majus. 

Pada Hari Raya Penampakkan Tuhan ini, kita juga merayakan Hari Anak Misioner Sedunia (HAMS). Tahun 2024 ini adalah HAMS ke-181. Tema Hari Anak Misioner Sedunia tahun 2024 ini adalah “Anak Misioner, Jadilah Pembawa Damai”.

Inilah hari yang mempersatukan semua anak di dunia dalam semboyan “Children Helping Children” (Anak Membantu Anak) dalam semangat 2D2K. 2D2K adalah singkatan dari Doa, Derma, Kurban, dan Kesaksian. Itulah semangat dasar yang ingin dikembangkan oleh Serikat Kepausan Anak-anak Misioner.  Bersama orang-orang Majus, kita diajak untuk bersemangat 2D2K di zaman sekarang ini.

Kata “majus” berasal dari bahasa Yunani, yaitu  “magos” yang mempunyai arti yang luas: imam-imam agama Persia, ahli perbintangan (astrolog) dari Babel, magicians, paranormal, orang bijak, orang pandai. Dalam kisah Injil mereka mewakili semua bangsa bukan Yahudi yang mencari dan mengakui Yesus sebagai Sang Mesias atau Raja. 

Karena pengaruh Mzm 72:10 dan Yes 60:3, dalam tradisi liturgi Gereja para majus digambarkan sebagai raja, sehingga Hari Raya Penampakan Tuhan juga disebut Hari Raya Tiga Raja. Dalam Injil tidak disebutkan jumlahnya. Namun karena diceritakan bahwa mereka membawa 3 buah persembahan (emas, kemenyan dan mur) maka muncul dugaan bahwa jumlahnya ada 3 orang. 

Mereka adalah Melchior (berasal dari Asia), Balthazar (dari Persia), dan Gaspar (dari Etiopia). Ketiganya mewakili tiga ras besar di dunia menurut pandangan pada masa itu. 

Dalam Tradisi Gereja Katolik abad 7, ketiga orang majus itu adalah Melchior, Kaspar dan Balthasar. Santo Beda (th 735) menulis dalam Excerpta et Collectanea demikian: 

“Orang majus adalah mereka yang memberikan persembahan-persembahan kepada Allah. Yang pertama dikatakan bernama Melchior, seorang yang tua dengan rambut putih dan jenggot yang panjang… yang mempersembahkan emas kepada Tuhan sebagai raja. 

Yang kedua bernama Kaspar, muda dan tidak berjenggot, ber-bintik-bintik kemerahan…dengan persembahan kemenyan, persembahan yang ditujukan kepada Sang Ilahi. Ketiga, berkulit hitam dan berjenggot lebat, bernama Balthasar… dengan persembahan mur yang menandai bahwa Anak Manusia itu yang akan wafat”.

Mereka mempersembahkan emas, kemenyan dan mur kepada Sang Bayi. Para pujangga Gereja mengartikan persembahan itu sebagai pengakuan akan identitas Sang Bayi. Emas melambangkan martabat dan kemuliaan raja karena hanya rajalah yang memiliki emas secara berkelimpahan. 

Kemenyan menyimbolkan keilahian karena kemenyan dipergunakan dalam ibadat kebaktian kepada Allah. Mur melambangkan kemanusiaan karena mur dipakai antara lain untuk meminyaki jenasah. Sesudah wafat di salib, jenasah Yesus diminyaki dengan mur oleh Maria Magdalena. 

Kisah perjalanan orang-orang majus mencari Sang Mesias adalah simbol sebuah peziarahan manusia mencari dan menemukan Tuhan. Dalam pencarian itu dibutuhkan 4 K, yaitu: Keberanian untuk meninggalkan zona nyaman menuju zona resiko, Kerendahanhati untuk bertanya, Kepekaan untuk menangkap tanda bintang dari Tuhan, dan Ketekunan untuk terus mencari.

Pertanyaan refleksinya, Apa yang sudah Anda persembahkan kepada Tuhan selama ini? Berkah Dalem dan Salam Teplok dari Bujang Semar (Bumi Jangli Semarang). # Y. Gunawan, Pr

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version