Kamis, 4 Agustus 2022
PW St. Yohanes Maria Vianey, Imam
Bacaan Injil: Mat 16:12-23
Saudari/a ku ytk.,
BACAAN Injil pada peringatan wajib Santo Yohanes Maria Vianey, pelindung para Imam ini, mengisahkan siapa Yesus sekaligus bagaimana Yesus memberikan kuasa kunci kepada Petrus.
Bagi Petrus, Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang hidup. Setelah Petrus menyatakan siapa Yesus itu, dikisahkan bahwa Yesus memuji Petrus dan memberikan sabda kuasa kunci kepadanya.
Sabda Yesus itu terpatri dalam Basilika Santo Petrus di Vatikan. Di bagian kubah Basilika itu, tertulis sabda Yesus dalam bahasa Latin “Tu es Petrus et super hanc petram aedificabo Ecclesiam meam, et portae inferi non praevalebunt adversus eam. Et tibi dabo claves regni caelorum” (Engkaulah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan GerejaKu, dan alam maut tidak akan menguasainya. Aku akan memberikan kunci Kerajaan Surga).
Kubah Basilika tersebut berdiameter 41,47 m dan tingginya 136,57 m. Kubah tertinggi di dunia ini selesai dibangun tahun 1590. Dari puncak kubah itu, kita bisa menikmati keindahan kota Vatikan dan Roma.
Di dalam Basilika sendiri ada patung Santo Petrus yang duduk di tahta sambil memegang kunci. Di depan Basilika juga ada patung besar Santo Petrus yang berdiri membawa kunci, dan di ujung lain ada patung besar Santo Paulus membawa pedang.
Petrus menjadi pemimpin Gereja dan memainkan peranan penting dalam kehidupan jemaat Gereja awal. Sampai akhir hayat, dia mewartakan Yesus Sang Mesias yang menderita di salib dan bangkit mulia.
Semangat yang sama juga dihayati Santo Yohanes Maria Vianney (1786-1859). Dia mewartakan Kristus sampai akhir hayat lewat kesaksian hidupnya yang saleh dan pelayanan sakramen Tobat di kota Ars, Prancis.
Dia lahir di Lyons dan wafat di Ars, Prancis. Ketika masih kanak-kanak, ia menggembalakan domba ayahnya. Ia suka berdoa dan suka bermain. Ketika berumur 18 tahun, ia minta ijin kepada ayahnya untuk menjadi imam. Ayahnya berkeberatan karena tenaganya dibutuhkan untuk membantu mengerjakan pertanian keluarga.
Setelah ditahbiskan menjadi imam diosesan, ia diutus Bapa Uskup untuk berkarya di paroki desa terpencil di Ars. Waktu itu umat Ars dikenal sebagai umat yang punya sikap moral yang kurang baik, mabuk-mabukan, bekerja sepanjang hari pada hari Minggu, tidak pernah pergi ke gereja, dll. Sebagian besar dari mereka menggunakan kata-kata yang tidak pantas.
Pastor Vianney berpuasa dan melakukan silih yang berat demi umatnya. Ia berusaha keras agar mereka berhenti berbuat dosa. Bahkan hampir setiap malam dia digoda oleh setan di kamar tidurnya. Kamar beserta barang-barang pribadinya masih bisa dilihat sampai saat ini ketika orang berkunjung ke Ars.
Beliau mempertobatkan banyak pendosa. Banyak orang dari berbagai tempat berdatangan ke Ars. Kadang-kadang, ratusan orang dalam satu hari. Pastor Vianey berkarya di Paroki Ars sekitar 42 tahun.
Pastor Vianey menggunakan 12-16 jam sehari untuk melayani pengakuan dosa. Pastor Vianey dinyatakan sebagai orang kudus oleh Paus Pius XI pada tahun 1925. Paus Benediktus XVI mengangkat Santo Vianey ini sebagai pelindung para imam di seluruh dunia tahun 2009.
Pertanyaan refleksinya, siapakah Yesus menurut pengalamanmu? Apakah Anda mensyukuri iman katolik saat ini? Apa yang Anda lakukan untuk dapat mengimani Yesus sampai akhir hayat? Santo Yohanes Maria Vianey, doakanlah kami.
Berkah Dalem dan Salam Teplok dari BuJang Semar (Bumi Jangli Semarang).# Y. Gunawan, Pr
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)