Home BERITA Perempuan

Perempuan

0
Para perempuan melayani Yesus, by Living Maronite.

Jumat 20 September 2024.

1Kor 15:12-20.
Mzm 17:1.6-7.8b.15
Luk 8:1-3

DALAM perjalanan hidup kita, tidak jarang kita dihadapkan pada tantangan dan kesulitan yang tampak tak teratasi. Namun, di balik semua itu, ada satu sumber kekuatan yang selalu bisa kita andalkan: kasih Allah.

Pengalaman akan kasih Allah bukan hanya sekadar cerita, tetapi sebuah kenyataan yang dapat mengubah cara kita melihat kehidupan ini.

Kasih Allah sering kali datang dalam bentuk dukungan di saat-saat paling sulit. Mungkin itu lewat tangan teman yang menolong, kata-kata penghiburan yang tak terduga, atau kedamaian yang muncul di tengah kekacauan.

Setiap pengalaman ini mengingatkan kita bahwa kita tidak sendirian, dan bahwa ada kekuatan yang lebih besar yang mengarahkan hidup kita.

Para wanita yang mengikuti dan melayani Yesus bersama para murid-murid-Nya adalah para wanita yang telah mengalami kasih setia Allah di tengah segala permasalahan hidup mereka.

“Motor penggerak kegiatan di Gereja adalah kaum perempuan,” kata seorang ibu.

“Peran mereka sangat khas dan memperindah wajah Gereja. Mereka memiliki peran besar dalam membangun komunitas yang kuat. Mereka sering kali menjadi jembatan antara umat untuk menciptakan hubungan yang saling mendukung dan mempererat ikatan antar umat.

Mereka sering kali menjadi penggerak dalam komunitas doa. Melalui doa, mereka menguatkan iman satu sama lain dan membawa berbagai kebutuhan kepada Tuhan.

Sebagai ibu, banyak perempuan yang berperan penting dalam mendidik anak-anak dalam iman. Mereka menjadi teladan dan mentor bagi generasi muda, menanamkan nilai-nilai kekristenan dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian, “Dan juga beberapa orang perempuan yang telah disembuhkan dari roh-roh jahat atau berbagai penyakit, yaitu Maria yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat,

Yohana isteri Khuza bendahara Herodes, Susana dan banyak perempuan lain. Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka.”

Dalam teks ini, kita melihat bagaimana Yesus melakukan perjalanan dari kota ke kota, memberitakan Injil Kerajaan Allah dan menyembuhkan orang-orang yang sakit. Namun, yang menarik perhatian kita adalah kelompok wanita yang mengikutinya dan melayani-Nya dengan segala harta mereka.

Penginjil Lukas nampaknya menggunakan perempuan untuk menggambarkan kepedulian dan sukacita Allah bagi umat manusia. Hal ini terasa amat luar biasa, sebab kalau ditilik dari pola kehidupan bangsa Israel pada masa itu kaum perempuan justru terbelenggu dalam pandangan hidup patriarkhat yang ketat, membatasi kebebasan perempuan dalam kehidupan sosial.

Para perempuan itu, bukan hanya menjadi penonton, tetapi pengikut aktif yang bersedia meninggalkan kehidupan mereka untuk mengikuti Yesus. Dalam dunia yang sering menganggap rendah peran perempuan, teks ini menegaskan bahwa setiap orang, tanpa memandang jenis kelamin, memiliki tempat dan peran dalam pelayanan Tuhan.

Mereka melayani Yesus dengan harta mereka. Ini adalah tindakan yang bukan hanya bersifat materi, tetapi juga mencerminkan komitmen spiritual yang dalam.

Mereka menyadari bahwa kasih yang mereka terima dari Yesus harus dibagikan. Ini mengajarkan kita tentang pentingnya melayani dengan hati yang ikhlas, tidak hanya dalam bentuk materi tetapi juga dalam waktu, perhatian, dan kasih.

Bagaimana dengan diriku?

Apa yang bisa aku lakukan untuk melayani sesama dalam kehidupan sehari-hari?

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version