Bacaan: Yes 41:13-20 dan Mat 11:11-15
YESAYA memperlihatkan bahwa Allah sungguh mencintai Israel. Allah yang menolong Israel, melepaskan mereka dari belenggu kelaliman dan membuatnya menjadi bangsa yang besar, kuat dan kaya.
Apa yang diramalkan Yesaya mau menunjukkan bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah. Padang gurun dan padang belantara akan berubah menjadi hutan yang penuh pepohonan. Tanah yang kering dan tandus akan menjadi daerah yang subur, penuh aliran sungai.
Lukisan ini mau memperlihatkan perubahan dahsyat pada dunia, jika Allah terlibat dalam hidup manusia. Manusia tidak ada arti di hadapan Allah.
Hal ini terungkap dari firman Tuhan: “Janganlah takut hai cacing Yakub, hai si ulat Israel.”
Allah membuat Israel jadi bangsa yang kuat, tangguh dan kaya raya. Satu hal yang dituntut dari manusia adalah sikap percaya.
Injil Matius 11:11-15 melukiskan hubungan Yesus dan Yohanes Pembaptis. Yesus memuji Yohanes pembaptis dan sekaligus memperkenalkan diri Yohanes sebagai utusan yang mendahului kedatangan-Nya.
Yohanes itu adalah Elia yang harus datang lagi mendahului kedatangan Tuhan yang dahsyat, seperti yang diramalkan Nabi Maleakhi 3:1:”Aku akan mengutus Nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari Tuhan yang besar dan dahsyat.”
Selain memuji Yohanes, Yesus juga menegaskan bahwa Dia lebih besar dari Yohanes, karena Yohanes hanyalah utusan. Hubungan Yesus dan Yohanes Pembaptis juga terletak pada warta datangnya Kerajaan Allah dan sikap pertobatan sebagai tanggapan manusia.
Dua tema sentral diwartakan Yesus dan Yohanes Pembaptis. Karena orang tidak mendengarkan Yohanes, maka Yesus mengatakan: “Barangsiapa bertelinga, hendaklah ia mendengar.”
Yesus mau menegaskan bahwa, orang Israel akan berubah hidupnya, jika mereka mau mendengarkan Yohanes Pembaptis dan membuka hatinya untuk memerima kehadiran diri-Nya sendiri sebagai Mesias.
St. Lusia dihormati sebagai Perawan dan Martir karena keteguhan imannya akan Yesus. Niat hidup suci demi Kristus dipertahankannya, walaupun harus mati demi niat dan imannya itu. Lusia berarti cahaya (bahasa Latin lux).
St. Lusia bercahaya dalam iman akan Kristus.
Bagaimana dengan saya?
Doaku: Ya Tuhan Yesus, teguhkan imanku saat saya mengalami tantangan dan godaan. Amen.