Why 12:1-6 dan Yoh 2:1-11
HARI ini Gereja memperingati pesta Santa Maria Bunda Pembantu Abadi. Ini nama yang dipilih Bunda Maria sendiri dalam suatu penampakan.
Lukisan Bunda Maria Pembantu Abadi adalah lukisan yang berasal dari Pulau Kreta yang kemudian dibawa ke Roma.
Lukisan ini memperlihatkan persatuan Bunda Maria dengan seluruh peristiwa hidup Yesus Puteranya.
Bunda menggenggam tangan Yesus kecil, yang tatapan-Nya justru mengarah kepada salib yang akan dipikul-Nya.
Ekspresi Yesus kecil saat memandang salib dan penderitaan adalah juga ekspresi kita manusia yang sedang ada dalam kegelisahan, ketakutan dan kecemasan akan penderitaan dan kesusahan memikul salib hidup kita.
Tangan Bunda yang menggenggam tangan Yesus, juga menggenggam tangan kita, memberi rasa aman dan damai, kekuatan saat mengalami kesulitan hidup. Bunda Maria akan selalu menolong kita di tengah keaulitan hidup kita.
Kisah perkawinan di Kana memperlihatkan bagaimana kehadiran Bunda Maria yang memberi sukacita bagi pengantin dan pemimpin pesta. Bunda Maria datang kepada Yesus dan berkata: “Mereka kehabisan anggur” (Yoh 2:3).
Sebagai seorang ibu, Bunda Maria tahu bahwa Yesus akan mengabulkan setiap permohonannya. Tetapi kepada kita, seperti kepada para pelayan Bunda Maria berkata: “Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu.” ( Yoh 2:5).
Bunda Maria mau agar kita setia dan taat pada Sabda dan kehendak Yesus. Setelah Yesus mengubah air menjadi anggur, pesta perkawinan tetap berlangsung dengan meriah. Pengantin dan pemimpin pesta terbebas dari rasa malu.
Di tengah kesulitan hidup kita dan terutama di tengah wabah virus corona, kita memohon kepada Bunda Maria: “Bunda Maria, kami kehabisan anggur iman, harap dan kasih.”
Bunda Maria akan melanjutkan permohonan kita kepada Yesus Puteranya. Bunda Maria Pembantu Abadi, doakanlah dan tolonglah kami. Amen.