Home BERITA Peristiwa “Hosti Berdarah” dalam Percakapan Dua Pastur

Peristiwa “Hosti Berdarah” dalam Percakapan Dua Pastur

20

ATAS budi baik Romo Aloysius Budi Purnomo Pr –Ketua Komisi HAK Keuskupan Agung Semarang—Redaksi Sesawi.Net bisa mendapatkan semacam transkrip percakapan antara dua orang romo bersahabat. Mereka itu adalah Romo Aloysius Budi Purnomo Pr sendiri sebagai penanya sekaligus penanggap dan Romo V. Suparman sebagai tertanggap dan “pelaku” sekaligus “saksi” atas peristiwa “Hosti Berdarah”.

Kedua romo diosesan ini syering iman untuk menyikapi  peristiwa “Hosti Berdarah” yang telah  terjadi di Gereja Santo Fransiskus Xaverius Kidul Loji, Yogyakarta, Minggu 15 April 2012 lalu.

Aslinya, kata Romo Budi Purnomo, percakapan antara dua sahabat romo ini terjadi hari Senin malam tanggal 16 April. Mereka berdua berdialog dengan ‘bahasa ibu” yakni menggunakan bahasa Jawa.  Redaksi Sesawi.Net menyuguhkan kepada sidang para pembaca dalam bahasa Indonesia agar bisa dimengerti oleh khayalak yang lebih luas.

Romo A. Budi Purnomo Pr (Budi):  Romo Parman, saya turut terharu dan bersyukur membaca peristiwa yang terjadi di Kidul Loji. Romo benar-benar ‘terpilih’ oleh Tuhan telah boleh mengalami sebuah peristiwa iman yang teramat luhur dan  ilahi ini. Marilah kita memohon berkat Tuhan dan makin bergiat mendaraskan sembahyang untuk mendoakan kita semua yang masih berdosa dan penuh kelemahan ini. Kami haturkan doa-doa kami ini melalui Romo di hadapan Tuhan Yesus Kristus yang kini bertahta di Kapel Pasturan. Salam.

Romo V. Suparman Pr (Parman): Romo Budi,  saya mohon doa restunya dan dukungannya melalui doa-doa. Berkah Dalem (Berkat Tuhan).

Budi: Mari kita semua saling mendoakan satu sama lain. Terima kasih Romo atas syeringnya. Saya merasa bulu kuduk saya merinding saat mencecap kalimat-kalimat penjelasan peristiwa itu secara kronologis. Bagus sekali transkrip literalnya atas syering Romo Saryanto yang kemudian dibahasakan oleh Romo Noegroho Agoeng Pr.

Parman: Terima kasih Romo.  Semoga melalui peristiwa ini Tuhan sendiri berkenan menyampaikan “Sabda-Nya” kepada kita semua. Berkah Dalem.

Budi: Setuju, Romo. Menurut saya, peristiwa itu menjadi pertanda jelas bahwa Romo sebaiknya segera merintis kegiatan adorasi ekaristi abadi di Gereja Kidul Loji. Usul saya, sebaiknya gagasan bagus ini segera saja direalisasikan secepatnya ya Romo.

Parman: He…he…he…Sebenarnya, kami sudah melakukan adorasi ekaristi abadi setiap Jumat pertama dan setiap Sabtu malam. Hanya saja, memang kegiatan itu belum bisa disebut ‘abadi’.

Budi: Justru karena itu, ide tersebut mesti segera dimulai dan diwujudnyatakan. Melalui peristiwa iman itu, justru Gereja Kidul Loji bisa membangun peradaban iman yakni melakukan adorasi ekaristi abadi. Prinsipnya sederhana saja. Setidaknya harus punya 168 orang adorator tetap yang siap memulai kegiatan beriman ini. Kalau Romo berkenan, saya dengan senang hati akan syering mengenai kegiatan itu.

Dialog antar dua sahabat imam itu kemudian  berlanjut lagi pada hari Selasa (17/4) pagi.

Budi: Selamat pagi, Romo. Bagaimana kabar baiknya hari ini? Apakah sudah kembali “sowan” datang menghadap “Hosti Berdarah” yang tersimpan dalam piscis di Kapel Pasturan? Bagaimana cerita kelanjutannya? Terima kasih dan Berkah Dalem.

Parman: Berkah Dalem, Romo. Romo Vikep, Romo Noto dan saya sendiri sudah ‘sowan’ datang menghadap menghaturkan sembah di hadapan “Hosti Berdarah” itu. Terima kasih.

Budi: Apakah ada fenomen perubahan? Misalnya masih menyebarkan bau harum mewangi?

Parman: Romo, bercak-bercah darah yang kemarin berwarna merah kecoklatan sekarang sudah berubah menjadi terang. Terima kasih.

Budi: Masih menyebarkan bau harum mewangi apa tidak?

Parman: Masih, Romo.

Budi: Itu benar-benar berita iman yang bagus sekali. Kalau Romo berkenan, silakan Romo menulis peristiwa itu agar bisa didokumentasikan karena Romo sendiri sebagai ‘pelaku’ dan ‘saksi’ peristiwa tersebut. Kami siap memublikasikan itu di majalah kami Inspirasi.

Parman: Nanti coba saya usahakan ya Romo. Semoga di kemudian hari, saya bisa melakukan dokumentasi peristiwa itu dalam bentuk sebuah tulisan. Mohon diberi bimbingan dan bombongan ya.

Budi: Silakan Romo, dicoba saja untuk memulainya dan kami akan sabar menunggu kisah iman itu. Saya sendiri sudah mempuplikasikan kisah itu seusai isi syering Romo Saryanto yang kemudian diterjemahkan dalam bentuk tertulis oleh Romo Noegroho Agoeng Pr. Kalau Romo sendiri yang mengalami dan menulis kisah itu sendiri, tentu hasilnya lebih nges dan otentik. Hormat bakti kami kepada Tuhan Yesus Kristus dan mohon sampaikan permohonan kami ini ketika Romo berkesempatan sowan kembali ke Kapel Pasturan. Terima kasih ya Romo dan Berkah Dalem.

Parman: Terima kasih, Romo dan Berkah Dalem.

Link:

http://www.sesawi.net/2012/04/16/hosti-berdarah-di-gereja-santo-fransiskus-xaverius-kidul-loji-yogyakarta/

http://www.sesawi.net/2012/04/17/uskup-agung-semarang-hosti-berdarah-ajarkan-pentingnya-sikap-hormat-pada-ekaristi-sakramen-mahakudus/

20 COMMENTS

  1. Apapun yang terjadi sehubungan peristiwa tersebut, semoga setiap hari kita semakin teguh dalam iman. Semoga Ekaristi semakin disadari menjadi salah satu sarana hubungan dengan Tuhan.

  2. Yth Romo V.Suparman,
    Tuhan memberikan sebuah mukjijad,pasti ada maknanya.Maksud saya sebuah signal/pesan.Mungkin;prihatin dengan bangsa kita,yg sdg dirundung malang.
    Mungkin Tuhan Yesus prihatin dengan umat Katolik sendiri.Hal ‘Sakramen tobat’ Ya pasti para Romo dan Bapak Uskup lebih bisa mengartikannya.Semoga Tuhan Yesus memberkati Romo dan Umat Katolik di Indonesia.Tuhan memberkati, A r i e f

  3. Semoga Sembah Sujud Abadi dapat dilakukan di setiap Gereja dan setiap tempat-tempat peziarahan. Tuhan menginginkan anak-anakNya untuk lebih bertekun untuk mengunjungi Sakramen Mahakudus.

  4. Semakin meneguhkan iman dan mengajak umat memberi waktu untuk hormat pada Sakramen Mahakudus. Terlebih bagi umat Kevikepan Daerah Istimewa Jogjakarta dan umat Keuskupan Agung Semarang yang sedang bersiap untuk pelaksanaan Kongres Ekaristi Keuskupan II tanggal 22-24 Juni 2012 yang akan diadakan di Paroki Ganjuran, Klodran, Pugeran dan Klepu. Seluruh umat, peserta dan panitia, diajak semakin Tinggal dalam Kristus dan Berbuah… Persiapan teknis disiapkan sungguh-sungguh namun terlebih persiapan batin juga tidak boleh dilupakan, bahkan diberi peneguhan dengan peristiwa ini..

  5. Praise the Lord.Thanks God for your love to the Christians people in Indonesia special in Jogyakarta. Stay with and in HIM. Bless the Lord and Pris HIS name now and forever.

  6. Itu berarti ‘Tubuh Kristus’ dilukai. Lukanya karena dosa-dosa umat manusia. Artinya komuni kudus/Sakramen Maha Kudus itu tidak dihormati. Jadi sepertinya Yesus disalibkan lagi. Marilah kita bertobat dan menyesali dosa-dosa kita, tetapi bagaimana kalau yang melakukan dosa sakrelegi itu adalah seorang gembala di gereja Kidul Loji itu sendiri, sangat menyedihkan bukan?
    Bukankah Yesus seharusnya dijunjung tinggi dan dimuliakan? Semoga…..

  7. kejadian ini menjadi Refleksi bagi setiap umat Allah untuk lebih menghormati Sakramen Mahakudus yang merupakan perwujudan diri Yesus. Bukankah kita ditebus segala dosa dengan Pengorbanan diri Yesus yang sampai mati di kayu salib. semoga kejadian ini mengingatkan kita untuk semakin dekat dengan Yesus Kristus dan menghormati-Nya. Amin

  8. Tuhan Yesus menampakkan diri di tahun EKARISTI 2012.
    Semoga umat makin menghayati arti “Ekaristi Kudus” dalam setiap misa.

  9. dulu setelah 2 tahunan di baptis di Gereja St. Petrus dan Paulus Klepu Yogyakarta, sebelum dapat giliran menerima komuni, di sebelah kiri saya ada gadis usia SD kl 6an, menerima komuni itu, ketika mau diemplok, jatuh. gadis itu berlalu saja tidak nggoleki. seolah-olah tidak ada apa-apa. tapi prodiakon mencarinya, mengambilnya, dan saya lupa diemplok dhewe apa diberikan yang lain. saya memang ngadeg nggejejer ngenteni giliran nampa Salira Dalem. yang jelas peristiwa itu menunjukkan bahwa di antara kita masih ada yang tidak nganggap hosti kudus itu. Mungkiin kejadian seperti itu perlu jadi bahan pelajaran Komuni I.

  10. “KOK bingung”

    by Djuliawati Agusirwan
    ( Liam Ing Hoa )

    kok kok kok bingung
    DIA tersembunyi dalam rupa hosti

    kok kok kok bingung
    Di Lanciano pernah terjadi
    Di Nanju masih berlangsung
    muzizat ekaristi
    dan
    di ….di….di….
    dalam hati ku
    dalam hati mu
    dalam hati kita
    kala kita menyambutNYA’
    kesegaran surgawi
    dalam persatuan raga kita
    desir cinta surgawi
    membahana dalam hat

    Kok…kok….bingung
    sepantasnya bersyukur
    sepantasnya semakin menyembahNYA
    dalam roh dan kebenaran

    kok….kok….kok…bingung
    itu tersurat dalam kitab suci
    dan
    tersirat
    dalam kenyataan

    kan waktu
    kukecil
    kau kecil
    kita kecil
    sudah diberitakan
    hosti kudus itu
    tubuhNYA

    kok…kok….kok
    masih kah tak terasakan
    rahmat surgawi tercurah
    kala
    kita menyambutNYA

    kok…kok….kok…
    masih tak terasa
    mari membersihkan jiwa jiwa
    dalam
    kamar pengakuan
    agar
    tak kok….kok…bingung

  11. sungguh peristiwa ini smakin meneguhkan iman kita ,, tuhan yesus mengajak agar kita lebih bisa menghayati dan menghormati “sakramen mahakudus”… thx

  12. semua mempunyai arti karena pada masa ini kebohongan2 banyak terjadi. dan kita yang telah di baptis atas NamaNYA kadang lupa akan ajaranya. korupsi di negri ini makin jadi dari yang kecil sampai kelas kakap.. demi kepentingan duniawi.dan kita kadang membiarkan hal2 itu terjadi karena iman kita yang sudah rapuh.Berbahagialah yang tidak melihat tapi percaya. Tuhan Yesus Ampunilah dosa kami. Maria Bunda Allah jauhkan lah kami dari dosa berat. Santo Yusup kuatkan lah iman Kami.

  13. ternyata tuhan memiliki muzizat yang sangat banya yang tau laku “aku percaya” silahkan kalau kalian menyanyikan lagu “aku percaya” berati kalian percaya dengan tuhan

  14. artikel yang menarik..bolehkah saya ijin copas buat bulletin GEMATI di Komsos Karangpanas Semarang..Berkah dalem

  15. Peristiwa Hosti berdarah adalah peristiwa yang sangat kecil bagi Kuasa Tuhan. Sebagai umat Katolik tidak usah heran. Peristiwa seperti tersebut di atas. Ada atau tidak pembuktian laboratorium tidak masalah sebab iman tidak memerlukan pembuktian. Iman merupakan penyerahan total seluruh jiwa dan raga kepada yang kita imani yakni YESUS SANG JURU SELAMAT menyertai kita sampai akhir Zaman. TERPUJILAH NAMAMU YANG KUDUS diberkatilah yang datang dalam nama TUHAN. Kita umat Katolik percaya bahwa Komuni Kudus adalah TUBUH YESUS, maka hendaknya kita menyambut dengah khidmat, dan penuh hormat. Supaya Khimat dan penuh hormat kita perlu persiapan rokhani dengan doa dan matiraga ( satu jam sebelum menyambut tubuh dan darah KRISTUS jangan makan dan minum kecuali air bening ).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version