Kedua romo diosesan ini syering iman untuk menyikapi peristiwa “Hosti Berdarah” yang telah terjadi di Gereja Santo Fransiskus Xaverius Kidul Loji, Yogyakarta, Minggu 15 April 2012 lalu.
Aslinya, kata Romo Budi Purnomo, percakapan antara dua sahabat romo ini terjadi hari Senin malam tanggal 16 April. Mereka berdua berdialog dengan ‘bahasa ibu” yakni menggunakan bahasa Jawa. Redaksi Sesawi.Net menyuguhkan kepada sidang para pembaca dalam bahasa Indonesia agar bisa dimengerti oleh khayalak yang lebih luas.
Romo A. Budi Purnomo Pr (Budi): Romo Parman, saya turut terharu dan bersyukur membaca peristiwa yang terjadi di Kidul Loji. Romo benar-benar ‘terpilih’ oleh Tuhan telah boleh mengalami sebuah peristiwa iman yang teramat luhur dan ilahi ini. Marilah kita memohon berkat Tuhan dan makin bergiat mendaraskan sembahyang untuk mendoakan kita semua yang masih berdosa dan penuh kelemahan ini. Kami haturkan doa-doa kami ini melalui Romo di hadapan Tuhan Yesus Kristus yang kini bertahta di Kapel Pasturan. Salam.
Romo V. Suparman Pr (Parman): Romo Budi, saya mohon doa restunya dan dukungannya melalui doa-doa. Berkah Dalem (Berkat Tuhan).
Budi: Mari kita semua saling mendoakan satu sama lain. Terima kasih Romo atas syeringnya. Saya merasa bulu kuduk saya merinding saat mencecap kalimat-kalimat penjelasan peristiwa itu secara kronologis. Bagus sekali transkrip literalnya atas syering Romo Saryanto yang kemudian dibahasakan oleh Romo Noegroho Agoeng Pr.
Parman: Terima kasih Romo. Semoga melalui peristiwa ini Tuhan sendiri berkenan menyampaikan “Sabda-Nya” kepada kita semua. Berkah Dalem.
Budi: Setuju, Romo. Menurut saya, peristiwa itu menjadi pertanda jelas bahwa Romo sebaiknya segera merintis kegiatan adorasi ekaristi abadi di Gereja Kidul Loji. Usul saya, sebaiknya gagasan bagus ini segera saja direalisasikan secepatnya ya Romo.
Parman: He…he…he…Sebenarnya, kami sudah melakukan adorasi ekaristi abadi setiap Jumat pertama dan setiap Sabtu malam. Hanya saja, memang kegiatan itu belum bisa disebut ‘abadi’.
Budi: Justru karena itu, ide tersebut mesti segera dimulai dan diwujudnyatakan. Melalui peristiwa iman itu, justru Gereja Kidul Loji bisa membangun peradaban iman yakni melakukan adorasi ekaristi abadi. Prinsipnya sederhana saja. Setidaknya harus punya 168 orang adorator tetap yang siap memulai kegiatan beriman ini. Kalau Romo berkenan, saya dengan senang hati akan syering mengenai kegiatan itu.
Dialog antar dua sahabat imam itu kemudian berlanjut lagi pada hari Selasa (17/4) pagi.
Budi: Selamat pagi, Romo. Bagaimana kabar baiknya hari ini? Apakah sudah kembali “sowan” datang menghadap “Hosti Berdarah” yang tersimpan dalam piscis di Kapel Pasturan? Bagaimana cerita kelanjutannya? Terima kasih dan Berkah Dalem.
Parman: Berkah Dalem, Romo. Romo Vikep, Romo Noto dan saya sendiri sudah ‘sowan’ datang menghadap menghaturkan sembah di hadapan “Hosti Berdarah” itu. Terima kasih.
Budi: Apakah ada fenomen perubahan? Misalnya masih menyebarkan bau harum mewangi?
Parman: Romo, bercak-bercah darah yang kemarin berwarna merah kecoklatan sekarang sudah berubah menjadi terang. Terima kasih.
Budi: Masih menyebarkan bau harum mewangi apa tidak?
Parman: Masih, Romo.
Budi: Itu benar-benar berita iman yang bagus sekali. Kalau Romo berkenan, silakan Romo menulis peristiwa itu agar bisa didokumentasikan karena Romo sendiri sebagai ‘pelaku’ dan ‘saksi’ peristiwa tersebut. Kami siap memublikasikan itu di majalah kami Inspirasi.
Parman: Nanti coba saya usahakan ya Romo. Semoga di kemudian hari, saya bisa melakukan dokumentasi peristiwa itu dalam bentuk sebuah tulisan. Mohon diberi bimbingan dan bombongan ya.
Budi: Silakan Romo, dicoba saja untuk memulainya dan kami akan sabar menunggu kisah iman itu. Saya sendiri sudah mempuplikasikan kisah itu seusai isi syering Romo Saryanto yang kemudian diterjemahkan dalam bentuk tertulis oleh Romo Noegroho Agoeng Pr. Kalau Romo sendiri yang mengalami dan menulis kisah itu sendiri, tentu hasilnya lebih nges dan otentik. Hormat bakti kami kepada Tuhan Yesus Kristus dan mohon sampaikan permohonan kami ini ketika Romo berkesempatan sowan kembali ke Kapel Pasturan. Terima kasih ya Romo dan Berkah Dalem.
Parman: Terima kasih, Romo dan Berkah Dalem.
Link:
Apapun yang terjadi sehubungan peristiwa tersebut, semoga setiap hari kita semakin teguh dalam iman. Semoga Ekaristi semakin disadari menjadi salah satu sarana hubungan dengan Tuhan.
percakapan yang meneguhakan iman, berkah Dalem…
Yth Romo V.Suparman,
Tuhan memberikan sebuah mukjijad,pasti ada maknanya.Maksud saya sebuah signal/pesan.Mungkin;prihatin dengan bangsa kita,yg sdg dirundung malang.
Mungkin Tuhan Yesus prihatin dengan umat Katolik sendiri.Hal ‘Sakramen tobat’ Ya pasti para Romo dan Bapak Uskup lebih bisa mengartikannya.Semoga Tuhan Yesus memberkati Romo dan Umat Katolik di Indonesia.Tuhan memberkati, A r i e f
Semoga Sembah Sujud Abadi dapat dilakukan di setiap Gereja dan setiap tempat-tempat peziarahan. Tuhan menginginkan anak-anakNya untuk lebih bertekun untuk mengunjungi Sakramen Mahakudus.
Semakin meneguhkan iman dan mengajak umat memberi waktu untuk hormat pada Sakramen Mahakudus. Terlebih bagi umat Kevikepan Daerah Istimewa Jogjakarta dan umat Keuskupan Agung Semarang yang sedang bersiap untuk pelaksanaan Kongres Ekaristi Keuskupan II tanggal 22-24 Juni 2012 yang akan diadakan di Paroki Ganjuran, Klodran, Pugeran dan Klepu. Seluruh umat, peserta dan panitia, diajak semakin Tinggal dalam Kristus dan Berbuah… Persiapan teknis disiapkan sungguh-sungguh namun terlebih persiapan batin juga tidak boleh dilupakan, bahkan diberi peneguhan dengan peristiwa ini..
Praise the Lord.Thanks God for your love to the Christians people in Indonesia special in Jogyakarta. Stay with and in HIM. Bless the Lord and Pris HIS name now and forever.
Itu berarti ‘Tubuh Kristus’ dilukai. Lukanya karena dosa-dosa umat manusia. Artinya komuni kudus/Sakramen Maha Kudus itu tidak dihormati. Jadi sepertinya Yesus disalibkan lagi. Marilah kita bertobat dan menyesali dosa-dosa kita, tetapi bagaimana kalau yang melakukan dosa sakrelegi itu adalah seorang gembala di gereja Kidul Loji itu sendiri, sangat menyedihkan bukan?
Bukankah Yesus seharusnya dijunjung tinggi dan dimuliakan? Semoga…..
Mugi saged ngiyataken iman lan kapitadosan kita sedaya. Berkah Dalem….
kejadian ini menjadi Refleksi bagi setiap umat Allah untuk lebih menghormati Sakramen Mahakudus yang merupakan perwujudan diri Yesus. Bukankah kita ditebus segala dosa dengan Pengorbanan diri Yesus yang sampai mati di kayu salib. semoga kejadian ini mengingatkan kita untuk semakin dekat dengan Yesus Kristus dan menghormati-Nya. Amin
Tuhan Yesus menampakkan diri di tahun EKARISTI 2012.
Semoga umat makin menghayati arti “Ekaristi Kudus” dalam setiap misa.
Puji Tuhan, hal ini akan membuat iman kita semakin teguh.
dulu setelah 2 tahunan di baptis di Gereja St. Petrus dan Paulus Klepu Yogyakarta, sebelum dapat giliran menerima komuni, di sebelah kiri saya ada gadis usia SD kl 6an, menerima komuni itu, ketika mau diemplok, jatuh. gadis itu berlalu saja tidak nggoleki. seolah-olah tidak ada apa-apa. tapi prodiakon mencarinya, mengambilnya, dan saya lupa diemplok dhewe apa diberikan yang lain. saya memang ngadeg nggejejer ngenteni giliran nampa Salira Dalem. yang jelas peristiwa itu menunjukkan bahwa di antara kita masih ada yang tidak nganggap hosti kudus itu. Mungkiin kejadian seperti itu perlu jadi bahan pelajaran Komuni I.
“KOK bingung”
by Djuliawati Agusirwan
( Liam Ing Hoa )
kok kok kok bingung
DIA tersembunyi dalam rupa hosti
kok kok kok bingung
Di Lanciano pernah terjadi
Di Nanju masih berlangsung
muzizat ekaristi
dan
di ….di….di….
dalam hati ku
dalam hati mu
dalam hati kita
kala kita menyambutNYA’
kesegaran surgawi
dalam persatuan raga kita
desir cinta surgawi
membahana dalam hat
Kok…kok….bingung
sepantasnya bersyukur
sepantasnya semakin menyembahNYA
dalam roh dan kebenaran
kok….kok….kok…bingung
itu tersurat dalam kitab suci
dan
tersirat
dalam kenyataan
kan waktu
kukecil
kau kecil
kita kecil
sudah diberitakan
hosti kudus itu
tubuhNYA
kok…kok….kok
masih kah tak terasakan
rahmat surgawi tercurah
kala
kita menyambutNYA
kok…kok….kok…
masih tak terasa
mari membersihkan jiwa jiwa
dalam
kamar pengakuan
agar
tak kok….kok…bingung
sungguh peristiwa ini smakin meneguhkan iman kita ,, tuhan yesus mengajak agar kita lebih bisa menghayati dan menghormati “sakramen mahakudus”… thx
Tuhan Yesus ampunilah dosa-dosa kami…
semua mempunyai arti karena pada masa ini kebohongan2 banyak terjadi. dan kita yang telah di baptis atas NamaNYA kadang lupa akan ajaranya. korupsi di negri ini makin jadi dari yang kecil sampai kelas kakap.. demi kepentingan duniawi.dan kita kadang membiarkan hal2 itu terjadi karena iman kita yang sudah rapuh.Berbahagialah yang tidak melihat tapi percaya. Tuhan Yesus Ampunilah dosa kami. Maria Bunda Allah jauhkan lah kami dari dosa berat. Santo Yusup kuatkan lah iman Kami.
ternyata tuhan memiliki muzizat yang sangat banya yang tau laku “aku percaya” silahkan kalau kalian menyanyikan lagu “aku percaya” berati kalian percaya dengan tuhan
artikel yang menarik..bolehkah saya ijin copas buat bulletin GEMATI di Komsos Karangpanas Semarang..Berkah dalem
silakan mas hartoyo.
malah bisa menjadi bahan kerasulan untuk semuanya.
Peristiwa Hosti berdarah adalah peristiwa yang sangat kecil bagi Kuasa Tuhan. Sebagai umat Katolik tidak usah heran. Peristiwa seperti tersebut di atas. Ada atau tidak pembuktian laboratorium tidak masalah sebab iman tidak memerlukan pembuktian. Iman merupakan penyerahan total seluruh jiwa dan raga kepada yang kita imani yakni YESUS SANG JURU SELAMAT menyertai kita sampai akhir Zaman. TERPUJILAH NAMAMU YANG KUDUS diberkatilah yang datang dalam nama TUHAN. Kita umat Katolik percaya bahwa Komuni Kudus adalah TUBUH YESUS, maka hendaknya kita menyambut dengah khidmat, dan penuh hormat. Supaya Khimat dan penuh hormat kita perlu persiapan rokhani dengan doa dan matiraga ( satu jam sebelum menyambut tubuh dan darah KRISTUS jangan makan dan minum kecuali air bening ).