Sabtu, 22 Februari 2025
1Ptr 5:1-4
Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6
Mat 16:13-19.
DALAM perjalanan hidup dan iman, kita sering dihadapkan pada berbagai tantangan dan rintangan.
Ada saat-saat di mana kita merasa takut, ragu, atau bahkan merasa tidak mampu menghadapi situasi yang berat, sulit bahkan terasa gelap tak berujung.
Namun, ketika kita memiliki keyakinan yang dalam kepada Tuhan, kita akan mampu melewati semua itu dengan penuh keberanian dan harapan.
Kisah perjalanan iman Santo Petrus memberikan kita pelajaran berharga tentang iman yang sejati.
Salah satu momen yang paling menggugah hati adalah ketika ia berjalan di atas air menuju Yesus.
Pada awalnya, Petrus dengan penuh keyakinan melangkah di atas air, namun ketika ia mulai melihat angin dan gelombang yang besar, ketakutannya mengalahkan imannya.
Ia mulai tenggelam dan berseru, “Tuhan, tolonglah aku.”
Lalu, Yesus segera mengulurkan tangan-Nya dan menolong Petrus.
Santo Petrus juga mengalami tantangan besar lainnya, seperti saat ia menyangkal Yesus tiga kali sebelum akhirnya bertobat dan menjadi salah satu pilar utama Gereja.
Peristiwa-peristiwa itu, mengajarkan kita bahwa meskipun kita pernah jatuh dalam iman, Tuhan selalu memberikan kesempatan untuk bangkit dan bertumbuh lebih kuat.
Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian, “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di surga.
Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat dan alam maut tidak akan menguasainya.”
Petrus menerima panggilan khusus dari Tuhan Yesus. Panggilan itu menjadi dasar iman dan pengutusannya. Panggilan itu mengubah hidup Petrus dan meneguhkannya dalam karya Tuhan.
Iman bukan sekadar hasil pemikiran manusia, bukan hanya ilusi manusia, bukan hanya kerinduan manusia; melainkan anugerah dari Allah sendiri.
Ketika kita sungguh mencari Tuhan dengan hati yang terbuka, Dia akan menyatakan diri-Nya kepada kita dan menguatkan iman kita, sebagaimana Ia melakukannya kepada Petrus.
Petrus dipanggil untuk menjadi dasar yang kokoh bagi Gereja. Namun, kekuatan Gereja bukan berasal dari manusia, melainkan dari Kristus sendiri yang adalah Batu Karang sejati.
Bagaimana dengan diriku?
Apakah aku diubah oleh iman yang aku hidupi?