Home BERITA Perjumpaan yang Mengubah

Perjumpaan yang Mengubah

0
Ilustrasi: Perjumpaan OMK Muara Bungo. (Ist)

Puncta 17.11.20
PW. St. Elisabet dari Hongaria, Biarawati
Lukas 19:1-10

SANTA Elisabet adalah istri Raja Ludwig dari Hongaria. Hidupnya saleh dan sederhana kendati kemewahan dan kemuliaan duniawi tidak berkekurangan.

Pengenalannya kepada Santo Fransiskus dari Assisi membuat Elisabet sangat dermawan. Ia mengasihi orang miskin dan membagi-bagikan harta istana untuk membantu rakyat yang menderita.

Ia mendirikan rumah sakit di dekat kastilnya untuk membantu rakyat yang sakit. Ia menjadi anggota Ordo Fransiskan awam di Jerman.

Sikapnya ini tidak disukai oleh adik perempuan Ludwig, yang bernama Agnes. Ketika Ludwig meninggal, Agnes mengusir Elisabet keluar dari istana.

Bersama dengan tiga anaknya, Elisabet hidup miskin. Tetapi dia tidak mengeluh, namun tetap merasa bahagia karena merasa makin dekat dengan orang-orang miskin.

Iman akan Kristus dan spiritualitas Santo Fransiskus yang miskin sungguh dihayati secara nyata dalam hidup Elisabet.

Kendati menjadi seorang puteri bangsawan, tetapi hidupnya dihiasi oleh karya karitatif yang luar biasa kepada orang-orang miskin. Ia mencintai orang miskin sebagaimana ia mencintai Kristus, Tuhan.

Dalam bacaan Injil hari ini, Zakheus seorang pemungut cukai yang kaya raya ingin berjumpa dengan Yesus. Ia berusaha sekuat tenaga agar dapat melihat siapa Yesus itu. Karena badannya pendek, ia memanjat pohon ara. Halangan fisik tak menjadi hambatan untuk berjumpa dengan Yesus.

Tanggapan Yesus, tak disangkanya. Yesus ingin singgah di rumahnya. Ia menjamu Yesus dan murid-murid-Nya makan di rumahnya bersama dengan kolega-koleganya. Kendati orang-orang mencemoohnya, ia bersyukur dan mengalami pertobatan.

Katanya, “Tuhan, separuh dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin, dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.”

Perjumpaan dengan Yesus mengubah hidup Zakheus. Ia yang awalnya mengumpulkan harta, menarik pajak, memeras rakyat sekarang berubah menjadi pembagi harta kepada orang miskin, berderma dengan limpahnya, menolong orang susah dan menderita.

Apakah pengenalan kita kepada Yesus juga mengubah hidup kita? Apakah kita mengalami pertobatan karena disapa Yesus? Jika kita belum berubah, mungkin kita belum sungguh-sungguh mengenal Yesus.

Renungkanlah…..

Telur setengah matang ditaburi merica,
Disajikan dengan wedang jahe muda.
Yesus sungguh mengubah hidup kita,
Menjadi orang yang semakin mencinta.

Cawas, sambil lepas stang….

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version