Bacaan 1: 1Yoh 5:5 – 13
Injil: Luk 5:12 – 16
BANYAK orangtua kuatir saat melihat perilaku anak mereka yang nakal ketika masih kecil. Kadang harus dididik dengan keras agar anak menjadi lebih alim sesuai keinginan orang tua.
Tentu kenakalan anak membuat kesulitan tersendiri bagi orang tua. Padahal sebuah penelitian para ilmuwan dari Free University of Berlin, University of Luxembourg dan University of Illinois memberikan hasil yang menggembirakan.
Dikatakan dalam penelitian tersebut bahwa anak dengan perilaku nakal lebih sukses saat dewasa.
Hal-hal yang mendukung kesuksesan mereka diantaranya adalah, lebih kreatif, nekad (berani), mudah ‘move on’ dan masih banyak lagi.
Kisah hari ini memberikan pelajaran bagiku, bahwa untuk menjumpai Tuhan Yesus agar disembuhkan maka perlu nekad.
Menurut tradisi Yahudi, orang kusta harus hidup diasingkan.
Penyakit kusta sangat berbahaya dan dianggap sebagai kutukan dosa. Mereka tidak boleh berada dalam kerumunan umat Allah. Tapi si kusta dalam kisah ini justru nekad mendekat dan tersungkur dihadapan Yesus serta memohon:
“Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku.”
Tak disangka, ternyata Tuhan Yesus menyambut permohonan itu, “Aku mau, jadilah engkau tahir.”
Orang yang merasa berdosa dan mau bertobat, kadang malu dan takut berjumpa Tuhan Yesus. Padahal perjumpaan dengan-Nya adalah kesempatan untuk memohon ampun dan disembuhkan.
Sebagai orang berpenyakit kusta tentu ia menerima hukuman karena dianggap berdosa. Namun ia juga memiliki keinginan untuk bangkit dari keterpurukannya.
Ia ingin bertobat dan mengakui kelemahannya itu agar tidak lagi diasingkan.
Orang kusta itu disembuhkan karena imannya. Maka St. Yohanes mengajarkan pentingnya iman Kristus kepada para jemaatnya.
Bahwa iman itu adalah berani bersaksi tentang Yesus Kristus, Anak Allah. Bahwa Allah telah mengaruniakan hidup kekal kepada kita, dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya.
Barangsiapa memiliki Anak-Nya, ia memiliki hidup (kekal).
Pesan hari ini
Semua orang punya kecenderungan berdosa. Untuk itu harus nekad dan tidak perlu malu datang mengakui kelemahan itu kepada Tuhan Yesus. Dia bersedia menyembuhkanmu, sebab barang siapa percaya kepada-Nya maka dijanjikan memiliki hidup kekal.
“Hati yang menuduh tidak bisa melihat dosanya sendiri, perlu introspeksi. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.
