Puncta 26.10.23
Kamis Biasa XXIX
Lukas 12: 49-53
AKHIR-akhir ini orang dibuat ribut dengan sikap Pak Jokowi. Banyak orang bingung kemana arah politik Jokowi.
Lebih-lebih ketika Gibran diusung Prabowo menjadi bacawapresnya. Sebelum itu Kaesang didaulat menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia. Kita tahu siapa mereka itu.
Pendapat dan opini masyarakat terpecah. Ada yang menuduh Jokowi bermain dua kaki. Ada yang berkomentar Jokowi menggunakan kuasanya untuk anak-anaknya.
Bahkan ada yang menyindir Mahkamah Konstitusi sekarang menjadi Mahkamah Keluarga.
Percayalah, Gibran dan Kaesang itu hanya bidak-bidak dalam permainan catur. Yang penting ujungnya adalah kemenangan.
Mendekati masa pemilu ini apa saja bisa menjadi bola liar di tengah masyarakat. Jokowi dipandang sebagai penentu kebijakan.
Semua kelompok, partai, lawan dan pendukung menanti keputusan Jokowi. Orang-orang yang berniat jahat pasti ingin menjatuhkan dan menyebar kebencian.
Yang pasti, Jokowi tidak mungkin mengorbankan NKRI hanya untuk kepentingan pribadi. Apa yang dibuat selama sepuluh tahun ini jelas menunjukkan kecintaannya pada negeri.
Ia tidak peduli dihujat, diperundung, ditentang dan dikatai macam-macam. Bahkan kalau harus jadi martir pun, ia pasti siap demi NKRI.
Saya tidak akan berpaling daripadanya, walau apa pun yang dikatakan orang.
Demikian juga saya tidak akan berpaling dari Yesus, walau pun orang banyak menghujat dan menjatuhkan-Nya.
Yesus datang untuk mengobarkan semangat cinta kasih seperti api yang terus menyala. Karena keteguhan-Nya itu ada banyak orang yang merasa terganggu.
Orang yang berbuat salah pasti akan terusik dengan kehadiran Yesus. Orang yang berbuat dosa pasti akan terganggu dengan sabda-sabda dan ajaran-Nya.
Hati gelap gulita akan gelisah dengan datangnya terang, karena segala perbuatan gelapnya akan kelihatan. Hati tidak akan damai karena orang bersembunyi dalam dosa.
Disitulah konteksnya ketika Yesus berkata, “Kalian sangka Aku datang membawa damai? Bukan. Bukan damai, melainkan pertentangan.”
Yesus membawa pertentangan batin bagi orang-orang yang berniat jahat. Yesus tidak membawa damai bagi mereka yang hidup dalam kegelapan.
Tetapi bagi orang yang berniat baik, suci dan tulus hatinya, kehadiran Yesus adalah api yang berkobar-kobar. Yesus ingin agar api itu terus menyala.
Mari kita terus nyalakan api kebaikan sekecil apa pun agar bisa menerangi sekitar kita.
Jokowi sedang main catur di atas papan,
Musuh bingung menebak arah permainan.
Yesus datang membawa pertentangan,
Bagi mereka yang hidup dalam kegelapan.
Cawas, Nyalakan api kehidupan