Home BERITA Persahabatan Sejati

Persahabatan Sejati

0
Ilustrasi - Sahabat sejati. (Ist)

Puncta 11.06.23
HR. Tubuh dan Darah Kristus
Yohanes 6: 51-58

MASIH ingat kisah persahabatan anak-anak Belitong dalam film Laskar Pelangi? Persahabatan sepuluh anak itu sungguh mengharukan dan penuh dengan warna-warna kehidupan.

Sahabat sejati adalah sahabat yang hadir saat dunia menjauhi kita. Ketika kita terpuruk dan semua orang tidak mempedulikan, lalu ada seorang yang muncul saat dibutuhkan.

Harun hadir saat Bu Muslimah dan 9 muridnya gelisah karena sekolah terancam bubar sebab tidak memenuhi syarat.

Harun melengkapi Laskar Pelangi menjadi 10 anak, sehingga sekolah mereka selamat dan bisa terus berjalan.

Persahabatan itu membutuhkan pengorbanan. Tantangan demi tantangan mereka hadapi dalam membangun persahabatan.

Tetapi karena semangat berkorban dari masing-masing anggota, Laskar Pelangi dapat berjalan sampai akhir.

Hari ini Gereja merayakan Tubuh dan Darah Kristus. Yesus membangun relasi persahabatan dengan kita manusia. Tubuh dan Darah-Nya menjadi lambang pengorbanan sampai tuntas bagi kita, sahabat-sahabat-Nya.

Yesus memberikan Tubuh dan Darah-Nya untuk menyelamatkan kita yang terpuruk karena dosa. Ketika tidak ada yang mampu menolong kita yang terpuruk karena dosa, Yesus berani mati, menumpahkan darah-Nya bagi kita.

Ia berkata, “Siapa yang makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.”

Yesus mengikat persahabatan dengan daging dan darah-Nya sebagai jaminan kepada kita. Inilah totalitas relasi yang diberikan kepada kita.

Begitu pula totalnya relasi antara Yesus dengan Bapa-Nya. “Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga siapa saja memakan Aku, ia akan hidup oleh Aku.”

Relasi-Nya dengan Bapa itu ditarik untuk membangun relasi dengan kita. Yesus memberikan seluruh hidup-Nya dengan menumpahkan darah-Nya.

Darah adalah lambang kehidupan. Memberikan darah-Nya berarti seluruh hidup-Nya diberikan demi kebahagiaan kita.

Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya bagi sahabatnya. Sadarkah kita dikasihi oleh Allah sedemikian rupa sampai Yesus diutus mati untuk kita?

Apakah yang akan kita lakukan untuk membalas kasih yang sedemikian besar itu?

Rencana nyeberang ke Madura,
Tak tahunya sampai Surabaya.
Kasih Allah sungguh luar biasa,
Ia korbankan Anak-Nya bagi kita.

Cawas, cinta-Nya total untuk kita

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version