Home BERITA Persembahan Hidup

Persembahan Hidup

0
Ilustrasi -- Pertobatan (Ist)

Bila Anda bisa merasakan sakitnya pengalaman keberdosaanmu sendiri, anda berada di awal kerendahan hati sejati.”Nasihat Padre Pio kepada seorang peniten

Baru saya sadari dan mengerti saat ini, betapa berartinya kehadiran seorang pembimbing rohani. Dalam hal ini adalah imam yang mampu mengantarkan seseorang pada “kerendahan hati sejati menuju kepada keterarahan dan ketergantungan akan Allah dalam hidup ini”.

Sebuah nasihat untuk selalu menghidupi rasa syukur, saat masuk ke dalam ruang pengakuan dosa. Ini sungguh menjadi daya kekuatan untuk terus melangkah, meski mungkin dalam situasi yang sulit dipahami.

  • Seorang imam akan sungguh mengubah hidup kita, jika didasari oleh sebuah kerendahan hati untuk saling mempercayai.
  • Imam adalah representasi Tuhan. Ia adalah gembala yang mengantar dombanya ke padang yang hijau.

Biarlah Roh Kudus sendiri yang bekerja

Saya pribadi -ketika mengalami krisis kepercayaan- sungguh merasakan telah diteguhkan kembali atas kehadiran seorang pastor pembimbing rohani.

Seorang imam yang penuh kerendahan hati memulai percakapan pribadi dengan berterimakasih karena saya mau mempercayainya sebagai pembimbing rohani saya.

Saya bisa merasakan ketulusannya, ketika tanpa saya mohon pastor tersebut menegaskan:

Agar saya jangan khawatir untuk mengungkapkan apa saja yang ada dalam hati saya. Beliau tidak akan pernah mencari tahu benar-tidaknya apa yang akan saya ungkapkan atau membocorkan kepada siapa pun. Biarlah Roh Kudus yang bekerja.

Ilustrasi: Umat datang ke imam untuk menerima Sakramen Tobat atau dulu sering disebut “Pengakuan Dosa” di arena Indonesian Youth Day ke-2 tahun 2016 di Pineleng, Manado. (Mathias Hariyadi)

Ajakan selalu bersyukur

Ajakan seorang pembimbing rohani untuk selalu beryukur akan menjadi aliran sungai mengalir yang membawa kita ke “Taman Eden” di hati kita.  Kita bersyukur, karena kita adalah citra-Nya  dikaruniai  akal budi, hati nurani dan kehendak bebas yang membedakan kita dengan semua makhluk ciptaan lainnya.

Saat-saat ini, banyak orang -termasuk kita- sering kali  melupakan diri sebagai mahkluk secitra dengan Allah. Bisikan hati nurani, akal budi banyak diabaikan. Sehingga pilihan kehendak bebasnya bukan untuk memuliakan Allah, tapi demi dirinya sendiri.

Ilustrasi – Jangan lupa bersyukur. (Ist)

Suster AK

Sebagai seorang religius suster biarawati Kongregasi Abdi Kristus, saya selalu teringat akan sebuah pesan khusus berikut ini. Yakni, bahwa menjadi Abdi Kristus itu artinya tidak lain menjadi abdi Sang Penyelamat Jiwa, Yesus Kristus sendiri.  Seperti di Taman  Eden, satu-satunya kerinduan seorang Abdi Kristus hendaknya adalah kerinduan untuk memuliakan Allah dengan mengabdi-Nya sepenuh hati.

Wujud pengabdian itu tampak dalam upaya membawa banyak jiwa kepada Allah. Namun itu sungguh tidak mudah.

Saya justru banyak belajar dari orang-orang kecil dan sederhana. Melalui merekalah, iman saya semakin diteguhkan. Dan penuh harap, berupaya menghidupi kerinduan untuk senantiasa memuliakan Allah.

Kesaksian iman

Berikut ini adalah sebuah kesaksian iman  seorang pemuda, sebut saja namanya Anton.

Anton  mengalami kasih Tuhan berkat bimbingan seorang imam, pembimbing pohaninya. Ia masih harus berjuang di dunia ini menghadapi tantangan hidup seperti kita. Namun, keyakinan bahwa Tuhan selalu menyertai dan kerinduannya untuk memuji dan memuliakan Allah di dunia ini sungguh nyata, bahwa kita semua sedang dan sudah mencicipi suasana Eden asali. Yaitu, suasana yang dipenuhi kerinduan untuk memuji dan memuliakan Allah.

Dengan penuh iman dan harapan kita semua akan mengalami hidup  abadi  hidup bersama Allah, memuji dan memuliakan-Nya.

Paus Fransiskus mengajak umat Katolik berpuasa dan berpantang untuk perdamaian di Ukraina. Tidak ketinggalan pula Anton yang sehari harinya berjualan martabak di pinggir jalan seberang Bank Mandiri di Perumahan Villa Tomang Baru.

Ilustrasi: Kembali ke jalan yang benar. (Ist)

Kata hati Anton, “Aku akan berpuasa dan berpantang untuk perdamaian di Ukraina.”

Anton sedih dan menangis melihat video-video di Twitter yang di posting langsung oleh rakyat Ukraina mengenai situasi perang di sana.

Sudah lama Anton selalu berdoa Rosario setiap hari. Dalam Doa Rosario kali ini, Anton tidak banyak permohonan. Permohonannya hanya satu yaitu untuk perdamaian di Ukraina. Beberapa kali Anton ikut misa, doa intensi Anton juga hanya satu untuk perdamaian di Ukraina.

Masa lalu Anton dulu kelam.

Puluhan tahun, Anton jauh dari Tuhan, tidak pernah berdoa, tidak pernah ke gereja, apalagi mengaku dosa. Kini, Anton telah pulang kembali ke jalan Tuhan.

Seperti cerita anak bungsu dalam Alkitab, anak bungsu yang pergi meninggalkan bapaknya dan bersenang-senang di negeri orang dan kemudian memutuskan pulang kembali.

Bapa menarik Anton untuk datang kembali ke pada-Nya dengan penderitaan dan ai mata.  Meski jalan Tuhan yang di berikan  untuk Anton penuh derita dan berlinangan air mata,  Anton bahagia menjalaninya. Karena dalam penderitaan hidupnya, Tuhan tidak pernah sekalipun meninggalkan Anton.

Ilustrasi — Bertobat tinggalkan masa lalu yang kelam (Ist)

Tuhan memilihkan seorang imam untuk membimbing Anton. Imam yang waktu itu dalam keseharianya berkarya sebagai ketua yayasan yang membawahi 61 sekolahan dari TK sampai SMA/SMK. Seorang imam yang sangat peduli kaum lemah, terpinggirkan dan putus sekolah.

Imam itu pulalah yang menganjurkan Anton untuk mengaku dosa, mengajarinya  untuk rajin berdoa. 

Di sela-sela kesibukannya, ia sering mengajak Anton berdoa bersama; meski cuma lewat telepon, karena Anton di Tangerang dan imam  itu di Jawa Timur. Anton ingat ketika dalam kesendirian ia mengalami tekanan hidup yang amat membuatnya menderita.

Imam itu mengirimi video klip rohani berjudul Indah Rencana-Mu, Tuhan.  Anton berkali kali memutar video tersebut dengan air mata bercucuran.

Kini Anton  telah hidup di jalan Tuhan, rajin berdoa, rajin ikut misa baik daring maupun luring.

Pernah sekali karena sesuatu hal Anton tidak bisa ikut misa, baik luring maupun daring, tetapi Anton tidak pernah lupa kolekte persembahan lewat transfer untuk gereja paroki Anton yaitu Gereja Santo Gregorius Agung.

“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan. Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya.” (Mrk. 12:43-44)

Ilustrasi

Anton ingin membalas cinta Tuhan yang tiada batasnya dengan rajin berdoa, rajin ikut misa dan berusaha semampunya untuk berbuat baik terhadap sesama dan ciptaan Tuhan.

Anton bisa melihat dan merasakan bagaimana Tuhan sering mengabulkan doa-doanya dan membuat banyak mukjizat yang melampaui segala akal dalam hidupnya.

Anton sekarang mengerti bahwa Tuhan memilihnya dan sangat mencintainya.

Satu-satunya kerinduan Anton adalah mempersembahkan seluruh hidupnya untuk Tuhan dalam realita hidup saat ini.

Itulah yang membuat Anton merasa sangat bahagia. Meskipun hidup miskin, tetapi Anton merasakan hidup seperti di dalam surga, taman Eden di mana Tuhan selalu dirasakan hadir dalam hati-Nya.

St. Theresia Lisieux by Modg

St. Theresia de Lisieux

Anton, mungkin belum mengenal siapa St. Theresia dari Kanak-kanak Yesus, namun ia telah berjalan bersama St. Theresia, seorang gadis yang sederhana dengan “ jalan kecil” yang istimewa.

Ia menunjukkan bahwa kekudusan dapat dicapai oleh siapa saja betapa pun rendah, hina dan biasanya orang itu.

Caranya ialah dengan melaksanakan pekerjaan-pekerjaan kecil dan tugas sehari-hari dengan penuh cinta kasih murni kepada Tuhan. Dan jangan pernah lelah untuk berdoa.

Mukjizat-Nya akan selalu terjadi tanpa kita sangka-sangka.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version