PAUS Fransiskus terkenal dengan aksi spontanitasnya. Hal ini dikagumi tidak hanya oleh umat Katolik, tetapi juga masyarakat dunia.
Kali ini , Paus Fransiskus menunjukkan kasihnya di lokasi yang unik – di udara saat terbang dalam pesawat saat melakukan lawatannya ke Chile; dari Ibukota Santiago menuju Iquique (kota pelabuhan sebelah utara di Chile) pada tanggal 18 Januari 2018.
Paus Fransiskus memimpin upacara pernikahan secara Katolik bagi sepasang pramugari dan pramugara yang tengah bertugas dalam penerbangan tersebut: Paula Podesta dan Carlos Ciuffardi.
Perkawinan mereka yang tadinya hanya resmi secara hukum negara kemudian disahkan sebagai perkawinan Katolik dengan berkat Paus Fransiskus.
Bagaimana ceritanya?
Awalnya, Paula Podesta dan Carlos Ciuffardi menghampiri Paus Fransiskus untuk meminta berkat. Paus ‘iseng’ bertanya, apakah mereka telah menikah. Lalu, mereka bercerita kepada Paus bahwa mereka berdua telah nikah sipil, tetapi belum bisa menikah menurut Perkawinan Katolik karena gereja paroki mereka telah musnah karena gempa bumi hebat – skala 8.8 ricter – yang melanda Kota Santiago pada tahun 2010.
Tak dinyana, Paus Fransiskus malah menawari diri untuk segera mensahkan pernikahan mereka saat itu juga. Saksi pernikahannya pun tidak tanggung-tanggung, Ignacio Cueto, pemilik perusahaan penerbangan LATAM didaulat menjadi saksi.
Layaknya dalam misa pernikahan, Paus menanyakan dulu kepada Paula dan Carlos apakah mereka yakin, benar-benar yakin untuk menikah. Pertanyaan itu diiyakan Paula dan Carlos dengan antusias. Mereka menyerahkan cincin nikah kepada Paus yang lalu memberkati sepasang cincin tersebut. Paus menyatukan tangan keduanya dan memberikan wejangan singkat. Setelah itu Paus mengumumkan Paula dan Carlos telah resmi sebagai suami istri.
Pernikahan itu seperti cincin
Menurut Carlos Ciuffardi, Paus Fransiskus memberitahu mereka bahwa ini peristiwa bersejarah di mana pertama kalinya seorang Paus menikahkan pasangan di dalam pesawat.
Wejangan yang diberikan kepada mereka berkenaan tentang cincin nikah. Paus Fransiskus mengajari ikatan pernikahan itu seperti cincin; tidak boleh terlalu ketat karena akan menyakitkan, tidak boleh terlalu lepas karena akan mudah hilang.
Biasanya, setelah pemberkatan sakramen perkawinan, pasangan bersama imam dan saksi akan menandatangani akte nikah. Untuk pernikahan dadakan Paula dan Carlos, tentunya perlu mengaplikasikan peribahasa ‘tak ada akar, maka rotan pun jadi’.
Rotannya tidak sembarangan
Paus Fransiskus meminta para Kardinal dalam rombongan lawatannya untuk menkonsep akte nikah di selembar kertas kosong saat itu juga. Lalu Paus, saksi, dan pasangan yang berbahagia itu menandatangani akte tulisan tangan salah satu kardinal yang juga ikut tanda tangan sebagai saksi kedua.
Paus Fransiskus menghadiahi dua rosario untuk pasangan baru ini. Paula mendapat rosario berwarna putih, sedangkan Carlos diberi yang warna hitam. Dari pernikahan sipil mereka, Paula dan Carlos telah memiliki dua anak yang berusia enam dan tiga tahun.
Ketika ditanya wartawan, Carlos menyampaikan pesan Paus Fransiskus kepada mereka.
“Paus mengatakan bahwa Sakramen Pernikahan ini adalah sakramen yang dibutuhkan dunia. Semoga ini akan memotivasi pasangan-pasangan lain di dunia untuk menikah juga.”
Upacara pernikahan yang luar biasa. Proficiat Paula dan Carlos.
Sumber: CNA