SUATU ketika, kami para karyawan-karyawati pergi ziarah ke Gua Maria Sendangsono. Rombongan berangkat dari Cilacap. Dua unit buah bus telah disiapkan. Rencana kami ziarah di malam hari.
Pukul 18.00 petang, kedua bus berangkat dari titik kumpul perumahan karyawan di Gunung Simping Cilacap.
Dengan suasana gembira lagu rohani di putar didalam bus.
Saya mendapat bus yang kedua. Beriringan bus melaju keluar Cilacap. Sesampainya di daerah Gombong, bus di depan tiba-tiba belok kiri dan menabrak pintu air irigasi. Bus yang kedua mengikutinya.
Alhasil bis ke dua menyodok bus pertama dan masuk ke saluran irigasi. Karena hentakan bus, kepala saya terbentur besi tempat duduk di depannya. Tahun 1988, bus tidak sebagus bus zaman kini.
Saya terluka dan sobek pas di tengah antara dua alis mata. Penumpang yang lain juga beberapa luka-luka. Kami yang luka-luka dijemput ambulans dan kemudian dibawa ke Rumah Sakit di Gombong. Dan dijahit luka nya.
Karena beberapa hari luka tidak mengering, luka di dahi dijahit ulang di rumah sakit di Semarang. Saya bersyukur karena saya selamat dalam kecelakaan itu.
Bekas luka masih ada di dahi sebagai pengingat saya. Tuhan telah melindungi aku.
Baca juga: Pertolongan Tuhan tak Terduga: Alami Susah Nafas Saat Kemudikan Mobil, Sebut Nama Yesus Selamat (5)