Home BERITA Pesan Natal Presiden Jokowi: Lilin di Hatimu Jadi Terang Sesama

Pesan Natal Presiden Jokowi: Lilin di Hatimu Jadi Terang Sesama

0
Pesan Natal Presiden Jokowi: Lilin di Hatimu Jadi Terang. Sesama. (Ist)

Bacaan 1: 1Yoh 2:3 – 11
Injil: Luk 2:22 – 35

DALAM pidatonya di acara Natal Nasional hari Minggu, 27 Desember 2020 kemarin, Presiden Joko Widodo memberikan pesan Natal yang menguatkan. Natal kali ini berbeda dengan Natal sebelumnya, dirayakan dalam kesederhanaan, bahkan banyak yang mengikuti Misa Natal dari rumah.

Pesan yang saya tangkap dari Presiden, umat Kristiani agar tidak kehilangan harapan sebab penyertaan Tuhan membuat kita mampu melampaui segala kecemasan, kekuatiran dan bertransformasi mengatasi masa yang sulit.

Ada cahaya lilin yang selalu mengingatkan kehadiran Tuhan yang selalu bersama kita.

Lebih lanjut beliau menyampaikan, “Perayaan harus menjadi puncak tumbuhnya kesadaran baru, dan introspeksi. Oleh Cahaya Sang Terang, manusia diingatkan saling mencintai, menjaga dan mengasihi. Natal harus menjadi momentum saling mengasihi sesama yang menderita, tolong menolong, peduli serta berbagi beban, senantiasa menghadirkan kebaikan bagi bangsa.”

Hal ini sejalan dengan nasihat St. Yohanes kepada jemaat di Asia kecil yaitu agar terus mempertahankan hidup dalam kebaikan sebagai orang yang mengenal Allah. Tanda bagi orang mengenal Allah yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya.

Jika orang mengatakan mengenal Allah tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, maka dia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran.

Apa yang ingin disampaikan oleh St. Yohanes, sebenarnya adalah tentang kasih. Orang yang memiliki kasih tidak mungkin membenci orang lain. Sama seperti dalam terang tidak mungkin ada kegelapan.

Kristus hadir ke dunia untuk menjadi Terang bagi bangsa-bangsa yang hidup dalam kegelapan. Namun kehadiran-Nya ternyata dinubuatkan oleh Simeon akan membawa suatu perbantahan.

Artinya, akan ada penolakan besar-besaran terhadap kehadiran-Nya. Tuhan Yesus juga pernah memberi nasihat kepada para murid-Nya, menjadi murid-Nya bukan berarti hidup semakin mudah dan harus siap ditolak.

Namun demikian, hal itu bukan alasan berhenti berbuat kebaikan dan mengasihi orang lain termasuk orang yang membenci kita.

Allah hadir ke dunia justru dalam strata orang miskin. Hal ini bisa dilihat dari persembahan yang dibawa oleh St. Yusuf dan Bunda Maria, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati.

Jadi, mengasihi orang-orang miskin dan terpinggirkan berarti sama saja kita mengasihi Allah.

Dengan memilih untuk mengasihi daripada membenci orang lain, hal ini menunjukkan hubungan kita dengan Allah dan memancarkan terang-Nya kepada dunia di sekitar kita.

Pesan hari ini

Beriman berarti mengenal Allah dan taat pada kehendak-Nya. St. Yohanes mengatakan, sebagai murid Kristus harus hidup dalam terang.

Sama seperti Kristus, hadir ke dunia sebagai terang dunia dan hendaknya kita pun menjadi terang bagi orang lain.

Presiden Jokowi, “Nyalakan lilin kebaikan dalam hatimu, yang memberi cahaya dalam kegelapan membawa semangat baru untuk pulih dan bangkit kembali.”

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version