Home BERITA Pesta Hidup Membiara 25, 40, 60 Tahun Para Suster OSF Semarang

Pesta Hidup Membiara 25, 40, 60 Tahun Para Suster OSF Semarang

0
Pesta Hidup Membiara 25, 40, 60 Tahun Para Suster OSF Semarang. (OSF)

HARI Kamis tanggal 15 Agustus 2024, pukul 10.00, di Gereja Santo Yusuf Gedangan Semarang berlangsung Perayaan Ekaristi Syukur merayakan pesta hidup bhakti selama 25, 40, dan 60 tahun untuk 12 orang suster Kongregasi Suster-suster Santo Fransiskus dari Tobat dan Cinta Kasih Kristiani atau OSF Semarang. Tema parayaan ekaristi: “Bersyukurlah pada Tuhan, sebab Ia baik.”

Bentangan waktu panjang
Pengalaman kasih Allah dalam bentangan waktu yang panjang: 60, 40 dan 25 tahun telah ditekuni oleh para Suster OSF jubilaris. Para suster jubilaris telah setia dalam semangat doa, persaudaraan, kebersamaan dan kesederhanaan sebagai suster-suster Santo Fransiskus dari Tobat dan Cinta Kasih Kristiani.

Perayaan Ekaristi dipersembahkan oleh Uskup Agung Keuskupan Agung Semarang Mgr. Robertus Rubiyatmoko sebagai selebran utama dengan dua imam konselebran:

  • Pastor Kepala Gereja St. Yusup Paroki Gedangan Semarang: Romo Benedictus Cahyo Kristanto SJ.
  • Provinsial Ordo Serikat Jesus Provinsi Indonesia: Romo Benedictus Hari Juliawan SJ.

Para suster yang merayakan 60 tahun hidup bakti:

  1. Sr. M. Hedwig OSF.
  2. Sr. M. Stella OSF.
  3. Sr. M. Ignatia OSF.

Para suster yang merayakan 40 tahun hidup bhakti:

  1. Sr. M. Ellen OSF.
  2. Sr. M. Irma OSF.
  3. Sr. M. Joshin OSF.
Ekaristi syukur atas pesta hidup membiara para Suster OSF yang telah menghayati hidup bakti selama 25, 40, 60 tahun. (OSF)
Para Suster OSF jubilaris yang merayakan pesta hidup bhakti selama 25, 40, 60 tahun di Gereja St.Yusup Paroki Gedangan. (OSF)

Para suster yang merayakan 25 tahun hidup bhakti:

  1. Sr. M. Caroline OSF.
  2. Sr. M. Agnesita OSF.
  3. Sr. M. Priscila OSF.
  4. Sr. M. Lidia OSF.
  5. Sr. M. Yusnita OSF.
  6. Sr. M. Fabiana OSF.

Datanglah Pengantin Kristus
Awal ekaristi perarakan menuju altar, para suster jubilaris, misdinar dan para imam masuk gereja diiringi dengan lagu Datanglah Pengantin Kristus.

Pada saat homili, Uskup Agung Semarang Mgr. Robertus Rubiatmoko memberi kesempatan syering bagi tiga orang suster jubilaris masing-masing satu orang dari kelompok yang merayakan 25 tahun, 40 tahun dan 60 tahun hidup bhakti.

  • Suster M. Fabiana OSF menyampaikan syering bahwa sebagai kawanan kecil saling menguatkan dan meneguhkan dalam menerima panggilan. Saat mengalami keterpurukan bisa teguh kembali melalui doa dan dukungan doa. Tema: “Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik” menjadi peneguh sehingga tanpa disadari dapat berjalan menjalani panggilan selama 25 tahun.
  • Suster M. Ellen OSF mensyeringkan setelah mengalami salib, didera, jatuh kini dalam perayaan 40 tahun bangkit. Allah sungguh amat baik, Mahamurah, Mahakasih, menyertai perjalanan panggilan. “Kami lemah dan rapuh, tetapi Allah menyertai kami. Deus providebit,” kata Sr. M. Ellen OSF.
  • Suster M. Hedwig OSF mengungkapkan bersyukur setiap waktu karena rahmat Tuhan dicurahkan setiap waktu. Meskipun sudah tua tetapi Tuhan tetap mencintai siapa saja yang berusaha mencintai Tuhan. Hanya Tuhan yang dituju. Meskipun sudah tua, tetapi tetap bahagia.

Pengenalan pada Kristus Juru Selamat

“Pengenalan pada Kristus yang penuh kasih pada manusia, Sang Juru selamat telah didengar, dilihat dan secara langsung dialami oleh para suster yang merayakan 25 tahun, 40 tahun dan 60 tahun hidup bakti seperti yang disyeringkan oleh tiga suster jubilaris,” kata Mgr. Robertus Rubiatmoko dalam homilinya.

Selanjutnya Mgr. Robertus Rubiatmoko mengungkapkan bahwa mendengar, melihat, mengalami langsung betapa Allah mencintai, mengasihi, memberi kesempatan menuntun dari waktu ke waktu, dari 25 tahun, 40 tahun 60 tahun dan selanjutnya menuntun kita seterusnya.

“Sebagai sekawanan orang-orang kecil rahmat Tuhan dialami para suster yang bersandar pada kehendak Allah. Terbuka pada kehendak Allah. Mencari dan mencari. Menggali dan menggali akhirnya menemukan jati diri dan sekaligus tujuan hidupnya yakni bersatu dengan Kristus Sang Juru selamat.”

Harta berharga
“Inilah yang utama. Harta yang paling berharga. Berserah diri pada Allah yang akan selalu menyelenggarakan. Ini dipahami oleh orang kecil yang menyandarkan diri pada kehendak Allah,” ungkap Mgr. Robertus Rubiatmoko

Panggilan hidup kesempatan menggapai kesempurnaan

“Panggilan hidup kita masing masing sebagai suster, bruder, romo dan awam merupakan kesempatan menggapai kesempurnaan hidup. Menggapai kebahagiaan. Mencapai kebahagian bersatu dalam Kristus Sang Juru Selamat. Inilah yang menjadi inti perjalanan panjang sebuah panggilan,” ungkap Mgr. Robertus Rubiatmoko sambil mengajak untuk bersyukur dan bergembira menjalani panggilan masing masing.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version