Senin, 6 Juni 2016
Pekan Biasa X
1Raj 17:1-6; Mzm 121:1-2.3-4.5-6.7-8; Mat 5:1-12
Yesus mulai berbicara dan menyampaikan ajaran ini kepada mereka, “Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah… Berbahagialah orang yang berdukacita… Berbahagialah orang yang lemah lembut… Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran… Berbahagialah orang yang murah hati.. Berbahagialah orang yang suci hatinya… Berbahagialah orang yang membawa damai… Berbahagialah orang yang dianiaya demi kebenaran… Berbahagialah kalian, jika demi Aku kalian dicela dan dianiaya, dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, sebab besarlah ganjaranmu di surga…”
DALAM Injil hari ini, kita berjumpa dengan Yesus Kristus yang memberkati kita. Dialah sumber semua berkat dan kebahagiaan.
Yesus memanggil kita menjadi kudus. Ia memanggil kita menjadi orang suci, terberkati dan bahagia.
Kita harus kembali menempuh jalur yang benar menuju kebahagiaan sejati dengan mengalami Sabda Bahagia. Itulah standard bagi hidup kita sebagaimana diekspresikan dalam Sabda Bahagia.
Itulah peta jalan baru menuju kebahagiaan sejati dan terberkati. Peta jalan itu berlawanan dengan jalan dunia. Kita harus memiliki hasrat mendalam untuk bahagia dan hidup damai bukan menurut ukuran duniawi.
Dalam Adorasi Ekaristi Abadi kita menyembah Yesus Kristus yabg menawarkan jalan terbaik menuju kebahagiaan sejati. Satu-satunya jalan menuju kebahagiaan sejati adalah seperti diungkapkan dalam Sabda Bahagia.
Tuhan Yesus Kristus, anugerahilah kami hasrat hanya untuk meraih kebahagiaan sejati dan menolak semua tiruan busuk yang dilemparkan dunia. Terangilah budi kami hari ini untuk mengetahui kebahagiaan sejati. Semoga kami menghidupi Sabda Bahagia-Mu dalam hidup kami sehari-hari kini dan selamanya. Amin.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)