“Saya jelaskan kepada beliau tentang kerukunan otentik di Indonesia yang harus dipelihara, tetapi ternodai oleh gerakan radikalisme yang meresahkan,” kata Ketua Umum PGI Pdt. Andreas Anangguru Yeowangoe usai bertemu Merkel, Selasa.
Angela Merkel memperhatikan masalah radikalisme di Indonesia dan akan menyampaikan hal itu kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, kata Pendeta Yeowangoe.
Pendeta Yeowangoe menegaskan bahwa radikalisme harus ditolak dengan aturan hukum yang jelas dan hal itu harus mendapat dukungan dari pemerintah.
“Dalam hal ini kehadiran negara sangat diperlukan. Sebab, tanpa penegakan hukum terhadap aksi radikalisme, negara ini akan runtuh,” jelasnya.
Dia menjelaskan bahwa yang disampaikannya kepada Merkel bukanlah mengenai perselisihan antaragama, melainkan kerukunan umat beragama di Indonesia yang mulai berangsur-angsur menipis.
“Saya tegaskan kepada beliau bahwa di Indonesia tidak terjadi pertentangan antaragama, bukan itu poinnya. Intinya adalah mengapa bangsa kita tidak lagi bisa rukun,” katanya.
Kunjungan Merkel ke gereja tertua peninggalan Belanda di Jakarta itu menjadi bagian dari agenda kunjungan resminya ke Indonesia selama dua hari, Selasa hingga Rabu (11/7).
Merkel tiba di Gereja Immanuel, Selasa siang, dengan disambut puji-pujian dari Paduan Suara Immanuel.
“Saya senang berada di sini dengan disambut nyanyian yang saya kenal,” kata Merkel yang berayahkan seorang pendeta Kristen.
Usai dari Gereja Immanuel, Merkel melanjutkan lawatannya ke Masjid Istiqlal sebelum melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Dalam kunjungan pertamanya ke Indonesia, Merkel juga menyempatkan untuk bertandang ke Mahkamah Konstitusi (MK) dan bertemu dengan Ketua MK Mahfud MD.
Pada Rabu (11/7), Merkel dijadwalkan akan bertandang ke kantor badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan menghadiri pertemuan bisnis antara pengusaha Indonesia dan Jerman.
PGI agak ke kanak-kanak an;terlebih baik memeriksa diri sendiri , apa sih kelemahan kita dan tidak perlu melapor mohon dukungan dari luar .
Apakah radikalisme tidak pernah terjadi pada intern dunia kristen ?
Jawabannya ; begitu banyak terjadi radikalisme yang berasal dari dunia kristen ; contoh paling baru adalah radikalisme Nazi Jerman (mbahnya si Merkel ). Meskipun Nazi bukanlah kristen namun , itu muncul dari manusia 2 Jerman yang mayoritas Kristen , dan itu menyebabkan begitu banyak penderitaan manusia . Intinya kita harus sadar bahwa penyebab radikalisme adalah ketidakmampuan kita yang kristen untuk mengikuti jalan salib Kristus ; kita maunya menjadi penguasa,kaya raya , bebas merdeka sesuka jidatnya sendiri , tidak perduli dengan sesama , apalagi yang berlainan agama dan bangsa . Dan itulah yang menyebabkan munculnya radikalisme lain sebagai keturunan dari radikalisme kristen .