DENGAN meninggalnya 12 Imam dan 4 bruder dari Serikat Xaverian ini, daftar mereka yang meninggal di Italia, semenjak merebaknya virus corona, semakin panjang saja.
Pada 27 Maret 2020, sesaat sebelum Paus di Vatikan memimpin doa Urbi et Orbi yang akan dipancarkan ke seluruh dunia, Dipartimento della Protezione Civile (Departemen Perlindungan Sipil) Italia mencatat data sebagai berikut:
- Kasus positif orang-porang Itali yang terpapar coronavirus: 66.414.
- Yang sembuh: 10.950 orang.
- Yang meninggal: 9.134 orang.
Banyak yang memperkirakan, mengingat 1/3 penduduk Itali adalah penduduk usia tua dan banyak yang sakit, dalam waktu dekat angka 10.000 yang meninggal di Itali karena virus corona, pasti segera terlewati.
Seperti kita tahu, sampai hari ini orang Itali yang meninggal karena virus corona sudah lama melampaui jumlah kematian yang terjadi di Tiongkok, tempat pertama kali virus corona merebak. Peningkatan mereka yang terpapar dan yang meninggal karena corona, juga terjadi di Spanyol dan Perancis, negara tetangga Itali.
Dalam hal korban terpapar maupun meninggal, Italia menjadi “juara dunia” corona virus yang telah melanda lebih dari 190 negara. Itali tak hanya pernah menjadi “juara-dunia sepakbola” sejagad, tetapi juga menjadi “juara dunia” korban terbanyak virus corona sejagad. Speechless.
Dari 9.134 orang Itali yang meninggal karena Covid-19, koran Katolik L’Avvenire edisi 28 Maret 2020, mencatat ada 79 imam dan biarawan yang meninggal.
Koran L’Avvenire yang juga menjadi koran “setengah resmi” CEI (Konferensi Uskup Italia) ini juga melaporkan bahwa 6.414 petugas medis (termasuk dokter, perawat dan petugas kesehatan) positif kena virus corona.
Sementara itu, sampai 27 Maret, dokter yang meninggal karena Covid-19 ini ada 51.
Dengan demikian, di negara Italia, jumlah imam yang meninggal lebih banyak dari jumlah dokter yang meninggal karena corona.
Menurut L’Avvenire, per 27 Maret ini, Pemerintah Itali mengumumkan ada 969 orang yang meninggal. Ini rekor terbanyak yang meninggal sejak corona virus merebak di Itali.
Sementara sehari sebelumnya, yang meninggal 662 orang. Dari semua yang positif terkenal virus corona di Italia, 3.732 orang masuk ICU karena kondisinya berat dan kritis, sedang yang dalam perawatan “biasa” di rumah sakit ada 26.029 orang.
Bisa dibayangkan repotnya rumah sakit di seluruh Itali merawat orang sebanyak itu.
Data imam meninggal terkena Covid-19
Mengingat virus corona sudah memporak porandakan tata hidup Italia, maka sebagian besar media cetak dan media elektronik Italia mau tidak mau harus membentuk tim pencari dan pengolah fakta dalam berpartisipasi dengan semua fihak untuk mencegah meluasnya wabah sialan ini.
Sayangnya, berita buruk jumlah para imam, biarawan dan biarawati di Italia yang meninggal karena virus corona, nampaknya setiap hari juga semakin bertambah. Entah sampai kapan.
Semoga berkat Urbi et Orbi Paus Fransiskus pada Jumat sore 27 Maret, bencana dunia corona virus ini segera berakhir.
Ini catatan dari L’Avvenire edisi 28 Maret 2020 tentang para imam yang meninggal di seluruh Keuskupan di Italia karena terpapar virus corona :
Imam Diosesan (Praja) Keuskupan Itali Utara yang meningga
- Keuskupan Cremona: 8 orang.
- Keuskupan Milano: 8 orang.
- Keuskupan Reggio Emilia-Guastalla: 2 orang.
- Keuskupan Bolzano-Bressanone: 3 orang.
- Keuskupan Bergamo: 24 orang.
- Keuskupan Brescia: 3 orang.
- Keuskupan Parma: 6 orang.
- Keuskupan Pavia: 1 orang.
- Keuskupan Piacenza-Bobbio: 6 orang
- Keuskupan Lodi: 5 orang
- Keuskupan La Spezia-Sarzana-Brugnato: 3 orang.
- Keuskupan Mantova: 1 orang.
- Keuskupan Pesaro: 3 orang.
- Kesukupan Trento: 1 orang.
- Keuskupan Casale Monferrato (Piemonte): 1 orang.
- Keuskupan Tortona: 1 orang.
Imam Diosesan Keuskupan Itali Selatan yang meninggal:
- Keuskupan Salerno-Campagna-Acerno: 1 orang
- Keuskupan Ariano Irpino-Lacedoni : 1 orang
- Keuskupan Nuoro: 1 orang
Biarawan dari Ordo dan Konggregasi yang meninggal:
- Imam dan Bruder Serikat Xaverian Parm: 16 orang (tidak semua dinyatakan meninggal karena virus corona).
- Misionaris Sakramen Mahakudus di Lecco Milano: 1 orang (Romo Remo Rotta)..
- Biarawan OCSO (Trapis): 1 orang (Romo Kidane Berhane, asli dari Eritrea, meninggal di Biara Trapis Chiaravalle della Colomba, Keuskupan Piacenza).
- Biarawan Ordo Passionis (OP): 2 orang (Romo Edmondo Zagano OP 93 tahun dan Romo Gerardo Bottarelli 86 tahun dari daerah Bergamo).
- Ordo Santo Jusuf : 1 orang (Romo Tarcisio Stramare, 91 tahun)
Uskup yang meninggal karena corona virus
- Mgr. Angelo Moreschi SDB meninggal pada 25 Maret 2020 di RS Brescia. Vatican.news mengumumkan bahwa Mgr. Angelo Moreschi wafat karena positif terkena corona virus, walau sebelumnya menjalani rawat inap yang intensif karena sakit diabetes. Keadaan almarhum mulai memburuk dari 19 Maret 2020. Almarhum adalah Uskup pertama di dunia yang meninggal karena corona virus. Almarhum meninggal dalam usia 68 tahun.
- Mgr. Angelo Moreschi SDB lahir di Nave, daerah Brescia Italia. Bergabung dengan Ordo Salesian dan mengucapkan kaul pertama pada tahun 1974. Sesudah ditahbiskan imam pada tahun 1982, ia pergi ke Ethiopia sebagai missionaris. Pada 16 November 2000, ia diangkat menjadi Prefek Apostolik Gambella. Pada tahun 2009, ketika Prefektur ditingkatkan oleh Vatikan menjadi Vikariat, Uskup Moreschi diangkat menjadi Uskup Pertama Gambella.
Catatan sementara
- Semenjak wabah virus corona merebak di Itali, per 28 Maret 2020, sudah tercatat ada 79 imam praja atau imam diosesan yang meninggal. Sementara imam, biarawan Ordo atau Konggregasi yang meninggal jumlahnya 21 orang. Kalau Mgr.Angelo Moreschi SDB, Uskup pertama yang meninggal karena corona virus dimasukkan sebagai imam dari Ordo Salesian, maka jumlah imam ordo dan konggregasi yang meninggal ada 22 orang.
- Para imam praja yang paling banyak meninggal (24 orang menurut catatan 28 Maret) adalah para imam projo dari Keuskupan Agung Bergamo. Umat Katolik Italia masih banyak yang bertanya dan “protes” kepada Tuhan, mengapa virus corona ini menimpa daerah yang sangat baik iman Katoliknya seperti umat di Bergamo. Santo Yohanes XXIII, pemrakarsa Konsili Vatikan II, yang lahir di Bergamo, banyak mendapat “keluhan” dan tentu saja “doa” agar musibah corona virus segera pergi dari tanah kelahirannya.
- Kasus pertama virus corona di Italia Selatan yang merenggut nyawa seorang imam praja, terjadi di Keuskupan Salerno. Imam Diosesan yang meninggal di Salerno itu adalah Don Alessandro Brignone, pastor Paroki Caggiano. Don Alessandro Brignone positif mengidap virus corona dan meninggal dalam usia menjelang 45 tahun. Ia meninggal dini hari 19 Maret di RS Polla Salerno. Ini adalah kematian imam termuda di Italia sejak kasus corona merebak. Sebagian besar imam yang meninggal di Italia rata-rata usianya 77 tahun.
- Mgr. Angelo Moreschi SDB, adalah Uskup pertama Italia dan dunia yang meninggal karena virus corona. Koran L’Avvenire mencatat ada seorang Uskup yang saat ini masuk ICU karena postif kena corona dan kondisinya kritis, yakni Mgr. Derio Olivero dari Keuskupan Pinerolo Cremona. Sementara Uskup Cremona sendiri Mgr.Antonio Napolioni menjalani perawatan “biasa” karena positif terpapar covid-19. Mgr.Luigi Ernesto Palletti, Uskup La Spezia-Sarzana-Brugnato, memutuskan mengkarantina diri sendiri setelah kontak dengan seorang imam usia 32 tahun yang dirawat karena positif tertular corona. Mengkarantina diri sendiri juga dilakukan oleh Uskup Emeritus Mgr. Fabriano Giancarlo Vecerrica dari Keuskupan Fabriano-Matelica. Ia merasa ada kontak dengan sahabatnya seorang dokter yang teranalisa positif corona virus.
- Sampai hari ini belum ada berita imam atau petinggi gereja yang meninggal karena terpapar virus corona baik di Vatikan maupun di Keuskupan Roma. Paus Fransiskus ketika tidak enak badan, pernah diissuekan kena corona virus. Jelas issue itu adalah hoax.
- Sampai hari ini, Casa Generalizia Ordo dan Konggregasi besar seperti Fransiskan, Jesuit, Domenican, SVD dsb belum mengumumkan kalau ada imamnya atau anggotanya yang meninggal dan atau positif terpapar wabah corona virus. Semoga demikian seterusnya. (Berlanjut)