Home BERITA Pita Kuning di Pohon Beringin Tua

Pita Kuning di Pohon Beringin Tua

0
Pita kuning. (Ist)

Puncta 30 Maret 2025
Minggu Prapaskah IV
Lukas 15:1-3.11-32

I’m comin’ home, I’ve done my time
Now I’ve got to know what is and isn’t mine
If you received my letter telling you I’d soon be free
Then you’ll know just what to do If you still want me. If you still want me

Whoa, tie a yellow ribbon ’round the old oak tree. It’s been three long years
Do ya still want me? (still want me). If I don’t see a ribbon ’round the old oak tree
I’ll stay on the bus. Forget about us. Put the blame on me If I don’t see a yellow ribbon ’round the old oak tree.

Sepenggal lagu ini menggambarkan kisah nyata dari seorang suami yang ditulis oleh Surat Kabar The New York Times tahun 1971.

Pria ini menikahi wanita cantik. Sayangnya dia memperlakukan istrinya dengan semena-mena. Ia sering mabuk, melakukan KDRT terhadap anak dan istrinya.

Ia mencuri uang istrinya dan pergi ke kota besar mengadu nasib. Sayangnya usahanya gagal. Kebiasaan mabuk, sex, drugs tidak hilang. Ia mulai terlibat kriminal, memalsu cek kosong. Mulai menipu banyak orang.

Polisi menangkapnya dan dia dihukum penjara selama 3 tahun. Ketika hampir usai masa hukumannya, ia menulis surat kepada istrinya. Dia berharap masih boleh pulang ke rumahnya. Walau ia tahu mungkin sudah terlambat.

“Sayang, engkau tidak perlu menunggu aku. Namun jika engkau masih ada perasaan padaku, maukah kau nyatakan? Jika kau masih mau aku kembali padamu, ikatkanlah sehelai pita kuning bagiku, pada satu-satunya pohon beringin tua di pusat kota. Apabila aku lewat dan tidak menemukan sehelai pita kuning, tidak apa-apa. Aku akan tahu dan mengerti. Aku tidak akan turun dari bis, dan akan terus menuju Miami. Dan aku berjanji aku tidak akan pernah lagi menganggu engkau dan anak-anak seumur hidupku.”

Demikian isi suratnya.

Hari yang ditunggu tiba. Ia naik bus pulang ke kotanya. Ia minta kepada sopir bus untuk pelan-palan saat melewati White Oak. Semua penumpang menunggu dengan berdebar-debar.

Pria itu tidak melihat selembar pita kuning tergantung di pohon. Tetapi dia melihat ratusan pita kuning terikat di setiap ranting pohon beringin tua. Semua penumpang bus bersorak-sorak. Air mata tak terbendung dari semua yang melihatnya.

Pria itu turun dari bus. Ia melihat seorang wanita berlari kepadanya, merangkul dan memeluknya dalam sukacita yang membuncah.

Anak-anaknya menciumnya penuh kerinduan. Anak yang hilang telah kembali dan kasih Tuhan tak pernah berhenti. Ia selalu menunggu dengan hati yang siap mengampuni.

Cerita Yesus tentang kasih Allah yang mengampuni terus terjadi sampai saat ini. Allah itu Kasih, jangan sungkan dan tunda-tunda datang kepada-Nya.

Menikmati ombak di Pantai Drini,
Sambil menunggu turunnya matahari.
Allah adalah Bapa yang mengasihi,
Bukan hakim yang tak punya iba hati.

Wonogiri, Aku datang ya Tuhan
Rm. A. Joko Purwanto, Pr

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version