Jadi, waspadalah warga Ibukota Bangkok terhadap ancaman banjir bandang ini. Itulah pesan penting yang mau disampaikan oleh Srikandi Cantik itu.
Tentu, Yingluck yang ingin peduli atas nasib warga Bangkok tidak sembarang omong. Jangankan tebar pesona semata. Tidak, Yingluck sudah memerintahkan dinas-dinas terkait untuk memompa milyaran ton air dari permukiman di luar Bangkok ke laut melalui aliran sungai dan kanal-kanal sodetan di sekeliling Bangkok. Di sekitar Bangkok, air sudah mencapai ketinggian setingkat paha orang dewasa.
Yingluck Shinawatra sendiri telah menerapkan undang-undang bencana yang memungkinkannya mengambil alih kendali penanggulangan banjir. Ia antara lain telah memerintahkan agar seluruh pagar banjir Bangkok dibuka untuk mengalirkan air keluar Ibukota. Melalui media televisi dia juga mengingatkan agar semua penduduk memindahkan harta benda mereka ke tempat yang lebih tinggi, setidaknya satu meter di atas tanah.
Genangan di dekat lokasi parlemen yang berasal dari luapan Sungai Chao Phraya membuat pemerintah kota menyarankan agar 3.000 penduduk yang bermukin di pesisir sungai tersebut agar mau mempertimbangkan untuk pindah ke tempat-tempat pengungsian.
Bangkok rentan banjir
Hujan deras yang mendera terus menerus selama tiga bulan itu telah memakan korban sedikitnya 356 orang di Thailand dan merusak rumah-rumah dan kehidupan 9 juta penduduknya, terutama yang bermukim di sebelah selatan dan tengah Negara Gajah Putih tersebut.
Hantaman air dari sebelah selatan tidak bisa dihalangi sepenuhnya dengan rintangan-rintangan sementara yang didirikan. Banjir menuju pusat tidak terhindari, demikian siaran pemerintah pusat memperingatkan penduduknya.
Walaupun hari Sabtu (22 Oktober) langit Bangkok cerah dan pusat kota masih kering, kegelisahan 12 juta penduduk di kota tersebut terlihat nyata. Supermarket-supermarket dipenuhi penduduk yang membeli persediaan dan air kemasan. Mobil-mobil banyak dipindahkan ke tingkat yang lebih tinggi atau ditinggalkan di jembatan-jembatan dan jalan-jalan layang.
Puluhan ribu tentara dan polisi telah dimobilisasi untuk menjaga keamanan, tetapi pihak militer memperingatkan masyarakat yang menolak mengungsi untuk jangan lagi terlalu mengandalkan militer membawakan keperluan pokok mereka ke rumah-rumah mereka. Masyarakat perlu menolong dirinya sendiri juga. “Jangan sepenuhnya tergantung pada petugas yang jumlahnya hanya ratusan ribu sedangkan jumlah korban mencapai jutaan,” ujar Jenderal Prayut Chan-O-Cha kepada wartawan.
Bencana banjir kali ini menghantam ekonomi Thailand yang sangat tergantung pada ekspor. Soalnya, ratusan pabriknya terendam banjir. .
Beberapa negara asing telah memperingatkan warganegaranya agar tidak melakukan perjalanan ke Bangkok, sekalipun mayoritas kota-kota tujuan wisata utama di Thailand dan bandara internasionalnya belum tersapu banjir.
Sumber: ABC