Home BERITA Potret Keramahan Masyarakat Lokal di Tepian Sungai Pawan, Ketapang, Kalbar

Potret Keramahan Masyarakat Lokal di Tepian Sungai Pawan, Ketapang, Kalbar

0

KATA banyak orang – dan itu diyakini semua pihak – Indonesia itu kaya raya. Namun, lagi-lagi juga diyakini oleh semua orang, kekayaan Indonesia tidak merata.

Pembangunan gencar hanya terjadi di Pulau Jawa –terutama di kota-kota besar dan sudah pastilah Ibukota Jakarta. Tapi coba, marilah kita tengok sedikit panorama lain di luar Jawa.

Beberapa tahun silam, kami menyusuri aliran Sungai Pawan di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat dengan moda transportasi speedboat. Tujuan ‘pelayaran’ ini sejatinya hanya wisata saja. Tidak ada keperluan tertentu, selain hanya bersenang-senang. (Baca juga: Di Sebuah Titik Kelokan Sungai Pawan, Ketapang, Kalbar)

Sejenak mampir di sebuah rumah penduduk di tepian Sungai Pawan di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. (Mathias Hariyadi/Sesawi.Net)

Ramahnya penduduk lokal

Di sebuah titik rute ‘pelayaran’ dengan speedboat menyusuri aliran Sungai Pawan ini, kami sejenak berhenti di sebuah rumah milik penduduk setempat. Keluarga ini adalah penduduk asli di jalur aliran sungai ini.

Di situ hanya ada satu rumah, sementara rumah-rumah lain ada di kejauhan. Mungkin 1-2 km jauhnya dari rumah berdinding bambu dan beratapkan seng ini. Keramahan menyapa kami saat memasuki rumah papan bertingkat ini.

Peralatan dapur sederhana ada di dalam rumah panggung bertingkat di tepian Sungai Pawan ini. (Mathias Hariyadi/Sesawi.Net)

Dengan meniti sebuah tangga kayu, kami masuk ke rumah papan bertingkat ini. Suasana di dalam serba gelap. Tiada listrik.  Di bagian atas, bermukimlah keluarga sederhana ini, sementara di bawah hiduplah beberapa jenis binatang peliharaan: babi, anjing, ayam dan mungkin angsa.

Sudah barang tentu, keluarga ini termasuk sangat-sangat sederhana. Fasilitas hidup mewah tidak ada di sini. Bahkan waktu itu, di tahun 2103, saya tak melihat televisi di rumah panggung ini. Barangkali radio ada, namun suaranya juga tidak terdengar.

Menerima keramahan dari warga penduduk setempat di sebuah titik pemberhentian di jalur aliran Sungai Pawan, Ketapang. (Mathias Hariyadi/Sesawi.Net)

Mancing tanpa hasil

Kami bercakap-cakap akrab dengan anggota keluarga ini, sementara rekan kami yang juga asli berasal dari Ketapang namun masih jauh di pedalaman lebih suka menghibur diri dengan hobi: mancing.

Pertemuan kami membawa berkah: rombongan bisa membawa sejumlah ikan hasil penangkapan keluarga ini beberapa jam sebelum kami datang. Bukan dengan memancing, melainkan dengan menebarkan semacam jaring penangkap ikan.

Rumah panggung di sebuah titik jalur aliran Sungai Pawan, Ketapang. (Mathias Hariyadi/Sesawi.Net)

Alhasil, mancing tidak membuahkan tangkapan apa pun. Namun, kunjungan kami yang dilengkapi dengan aroma kekeluargaan dan keakraban membuahkan hasil berlimpah: ikan-ikan air tawar nan segar yang siap untuk digoreng dan dibakar.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version