MINGGU, 13 Maret 2016, “Setetes Darah, Selamatkan Sesama”. Lewat aksi donor darah, Panitia Paska St. Agustinus Manokwari bekerja sama dengan Seksi Kesehatan Panitia Paska dan PMI Papua Barat berhasil mengumpulkan 28 kantong darah. Kegiatan berlangsung di halaman Gereja St. Agustinus-Manokwari dari pkl. 09.16 hingga 12.20 WIT.
Kegiatan diawali dengan sosialisasi Donor Darah disampaikan oleh dr. Dini M sesudah Misa Prapaska V. Beberapa hal penting yang disampaikan oleh dr. Dini adalah syarat menjadi pendonor, pentingnya mendonorkan darah dan manfaatnya bagi kesehatan secara pribadi serta kepedulian kita bagi sesama lewat aksi donor.
Dokter Dini yang kesehariannya membantu Balai Pengobatan St. Monika-Manokwari ikut mendampingi dua orang staf dari Balai mendata tensi dan berat badan dari umat. Pemeriksaan lanjutan dan tes darah dilakukan oleh tiga staf dari pihak PMI Papua Barat dan dibantu tiga orang staf lagi dalam proses pengambilan darah. Jumlah umat yang berpartisipasi berjumlah 39 orang, namun 28 orang yang bisa mendonorkan darah. Beberapa di antara yang ikut baru pertama kalinya mendonorkan darahnya, sehingga ada perasaan takut yang muncul ketika akan mendaftar menjadi pendonor.
Menurut Suster Stefani J TMM yang menjadi Kordinator Sie Kesehatan, kegiatan Aksi Donor Darah ini telah dipersiapkan satu bulan sebelum pelaksanaannya. Langkah awal dengan menghubungi pihak PMI Papua Barat dan berbagi infomasi ke umat di gereja, sehingga targetnya mencapai 60% dari donor darah yang pernah dilakukan tujuh bulan lalu. Menurut dia, kegiatan ini dapat membantu PMI dalam ketersediaan stok darah yang sangat dibutuhkan oleh orang lain.
Ahmad, staf PMI Papua Barat, mengatakan, pihak PMI sangat senang dengan adanya aksi ini. Karena lewat aksi ini, mereka juga terbantu tersedianya stok darah. Seberapa pun tetes darah yang didonorkan sangat membantu nyawa manusia.
“Jika seorang ibu hamil membutuhkan darah dalam konsisi kritis, dengan adanya stok darah maka kita telah menolong duanyawa sekaligus”.
Ia berharap agar kegiatan serupa dapat dilakukan oleh pihak lain, sehingga ketersediaan stok darah selalu ada guna membantu orang yang membutuhkan.
Kredit foto: Agustinus Lebang (anggota sie dokumentasi Panitia Paska 2016 Gereja Paroki St. Agustinus Manokwari, Papua Barat)