SETELAH didesak oleh berbagai pihak dari Partai Demokrat, akhirnya Presiden AS Joe Biden memutuskan mundur untuk nyapres kedua kalinya dalam pilpres Amerika bulan November 2024 mendatang. Ia kemudian mendukung Wapres Kemala Harris untuk menggantikan posisinya sebagai capres baru usungan Partai Demokrat.
Desakan agar Biden mundur nyapres dilakukan sejumlah pihak lantaran kondisi kesehatan pemimpin AS yang sudah berumur 81 tahun ini ditengarai sudah tidak prima lagi – hal yang selama ini selalu dibantah oleh Biden.
Namun dalam sebuah konferensi pers di Gedung Putih beberapa pekan lalu saat berlangsung pertemuan puncak NATO, Biden membuat kesalahan besar dan konyol ketika menyebut nama Presiden Ukrania Zelensky dengan nama lain: Presiden Putin.
Kamala Harris vs. Donald Trump
Bila demikian, maka pilpres AS November mendatang akan menjadi ajang pertarungan antara mantan Presiden Donald Trump dari Partai Republik melawan Kamala Haris yang diusung oleh Partai Demokrat. Kalau skenario ini benar-benar terjadi, maka inilah untuk pertama kalinya capres perempuan boleh maju dalam pilpres di AS.
Harris juga akan menjadi perempuan berdarah Asia dan dari kulit hitam pertama yang mendapatkan “tiket” maju sebagai capres dalam pilpres Amerika 2024.
Tetap bertemu PM Israel Netanyahu
Meski sudah mengumumkan diri mundur untuk nyapres, Presiden Joe Biden tetap menjadwalkan diri akan bertemu dengan PM Israel Benjamin Netanyahu yang awal pekan ini akan bertolak ke Washington DC guna berpidato di depan Kongres Amerika.
Bibi -panggilan akrab Netanyahu- ke AS atas undangan Kongres dan menyempatkan diri akan bertemu dengan Presiden Joe Biden.
