Prinsip Pemuridan: Sangkuli

0
Ilustrasi: Sangkal diri dan pikul salib pribadi
  • Bacaan 1: Yes. 50:5-9a
  • Bacaan 2: Yak. 2:14-18
  • Injil: Mrk. 8:27-35

Dalam pemuridan Tuhan Yesus kita mengenal istilah “SANGKULI” yang berarti:

  • Sangkal diri
  • Pikul salib pribadi
  • Ikut Yesus

Tiga prinsip yang sungguh tidak mudah untuk dijalani.

Menyangkal diri dari (keinginan) keduniawian seperti harta dan kehormatan tentu sangat sulit. Apalagi harus “memikul salib pribadi” seperti menerima kenyataan hidup (apapun itu) termasuk menerima kegagalan dan memilih terus tetap bekerja keras. Sebagai wujud nyata mengikuti Tuhan Yesus, merasakan beratnya penderitaan Tuhan Yesus saat memikul salib dalam kisah sengsara-Nya.

Maka saat Petrus dan para murid lainnya gagal paham tentang siapa itu Mesias, ia ditegur, dimarahi dan disebut sebagai Iblis.

“Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.”

Dalam pemikiran Petrus dan orang-orang Yahudi saat itu, Mesias adalah utusan Allah yang penuh kuasa Ilahi dan duniawi, termasuk sebagai pemimpin perang yang akan membebaskan dari belenggu penjajah Romawi.

Maka saat Tuhan Yesus menyebutkan misi-Nya yang penuh penderitaan, ditolak bahkan dibunuh oleh para tokoh agama menjadi sebuah ironi bagi pemikiran mereka.

Dalam mengimani Tuhan Yesus, penderitaan dan wafat di kayu salib mendahului kemuliaan-Nya dan bukan sebuah tragedi yang konyol.

Dalam suratnya kepada orang-orang Kristen Yahudi, Yakobus menekankan bahwa hidup secara Kristen harus disertai dengan perbuatan (kasih). Umat Kristen Yahudi dibimbing untuk keluar dari cara hidup yang salah menuju hidup yang benar.

Dalam nubuatnya, Nabi Yesaya memberikan peneguhan bahwa Allah tidak akan membiarkan para umat yang diutus-Nya berjuang sendirian tanpa bekal yang cukup. Tuhan akan selalu hadir menolong melalui karunia-karunia yang diberikan-Nya seperti:

  • Lidah untuk berkata-kata memberi semangat baru.
  • Telinga yang tajam untuk mendengarkan sabda-Nya
  • Kekuatan fisik untuk menjalani penderitaan
  • Ketegaran saat dihina

Semuanya itu akan diberikan-Nya agar kita tetap teguh seperti gunung batu menjalankan misi yang diberikan-Nya untuk dijalankan.

Pesan hari ini

Prinsip “SANGKULI” dalam pemuridan-Nya, mengajak kita untuk berani mengikuti Tuhan Yesus termasuk menjalani sengsara dan wafat-Nya supaya layak saat “Parousia” (kedatangan Tuhan Yesus kedua kali).

 “Jangan berdoa untuk hidup yang mudah. Berdoalah untuk menjadi orang yang kuat dalam bermisi.”

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version