Home BERITA Proses Itu Perlu Waktu

Proses Itu Perlu Waktu

0
Ilustrasi: Sang Penabur sedang menaburkan benih by Fraternized.

Jumat, 28 Januari 2022

  • 2Sam. 11:1-4a.5-10a.13-17.
  • Mzm: 51:3-4.5-6a.6bc-7.10-11.
  • Mrk. 4:26-34

SEGALA yang hidup harus bertumbuh, meski proses dan hasil pertumbuhannya tidak selalu terlihat secara fisik.

Dan kita tahu bersama semakin lama tumbuhan itu harus berproses semakin berkualitas pohonnya.

Pohon-pohon yang kayunya kuat biasanya umurnya tahunan. Namun kayu yang getas dan mudah patah biasanya tumbuhnya tidak memerlukan waktu yang lama.

Demikian hidup kita. Sesuatu yang kita perjuangkan dengan banyak kesulitan dan tantangan akan memberi warna dalam hidup lebih dalam daripada sesuatu yang kita capai tanpa kerja keras.

“Saya akan tetap mempertahankan rumahtanggaku meski hidupku masih perlu banyak berjuang untuk hidup sejahtera,” kata seorang ibu.

“Untuk bisa menikah dengan suamiku ini, saya telah banyak berkurban, bahkan harus berpisah dengan keluarga,” lanjutnya.

“Sekali aku melangkah tidak akan pernah mundur,” katanya lagi.

“Setelah menikah 15 tahun ini, aku merasakan perjuangan kami tidak sia-sia,” ujarnya.

“Hidup kami mulai mapan, dan hubungan dengan keluarga besarku berangsur membaik,” lanjutnya.

“Semua perlu proses dan kesabaran. Ibarat tanaman, kita tidak bisa memetik buahnya, ketika pohon itu baru ditanam,” katanya lagi.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian,

“Lalu kata Yesus: “Beginilah hal Kerajaan Allah itu: seumpama orang yang menaburkan benih di tanah, lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu.”

Ketekunan dalam hidup ini akan menghasilkan banyak buah kebaikan.

Ketika kita menyadari betapa berharganya kesempatan membangun hidup ini, kita tidak akan menyia-nyiakan waktu yang ada.

Semuanya akan menjadi lebih baik, ketika kita bisa mengendalikan ego kita dan berproses bersama dalam setiap kesempatan.

Demikian pula iman kita harus bertumbuh. Ada benih yang ditabur. Tetapi bagaimana iman dapat muncul ke permukaan dan bertumbuh semakin besar dan kuat tidak dapat dimengerti atau diatur oleh manusia.

Sebab itu, pertumbuhan iman dan kerajaan Allah terjadi hanya di dalam keheningan dan oleh anugerah- Nya.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah aku sabar dan tekun dalam proses hidup beriman?

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version