Jumat, 29 Januari 2021
- Bacaan I: 2Tim 1:1-8
- Luk 4:18-19
“MASIH ingatkah dengan saya, Der?,” kata seorang peserta Kursus Pemimpin Ibadat.
“Masih, tidak mungkin lupa dengan kamu,” kata bruder yang saya undang menjadi pendamping kursus.
“Tidak salahkah, kamu ikut kursus ini?,” kata Bruder.
“Ha ha ha…,” bapak itu menjawab dengan tertawa.
Lalu mereka terlibat dalam pembicaraan yang akrab dan hangat, sesekali diselingi dengan tawa lepas.
“Bapak tadi mantan anak asrama yang saya dampingi lima belas tahun lalu, tidak saya sangka sekarang jadi seperti itu, padahal dulu selalu menjadi biang kerok permasalahan,” kata bruder kepadaku.
“Waktu itu hampir saya keluarkan dari asrama, karena sering bertengkar dan memaksa teman-temannya untuk membuat onar baik di asrama maupun di sekolah” lanjut bruder.
“Tuhan bekerja dalam hidupnya melalui tikungan tajam dan jalan berbelok sepertinya” kata bruder.
Kita baca dalam Injil hari ini, “Kerajaan Allah itu seumpama orang yang menaburkan benih di tanah, malam hari ia tidur, siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi! Bagaimana terjadinya, orang itu tidak tahu.”
Memang banyak pelajaran kehidupan ini terjadi dalam kesunyian dan dalam ketidaksadaran kita, bukan dalam kendali tangan kita, namun sungguh atas kuasa Tuhan.
Kedewasaan dan kebaikan hidup kita, kadang datang melalui proses yang tidak menyenangkan, pahit dan terkadang menyisakan sedih bila dikenang.
Adakah sesuatu yang masih ditumbuhkan Tuhan dalam hidup kita?
