Sebagai bentuk kepedulian Gereja kepada warganya, Keuskupan Atambua melalui Komisi Pemberdayaan Sosial Ekonomi (PSE) memberikan bantuan bagi korban banjir di wilayah Keuskupan berupa sembako, air mineral dan pakaian layak pakai.
“Ini wujud kepedulian Gereja di saat umat mengalami penderitaan. Bantuan ini untuk sedikit mengurangi duka yang dialami langsung oleh mereka yang lagi membutuhkan perhatian kita. Kiranya kesulitan yang rasakan bisa segera teratasi,”ujar Ketua Komisi Pemberdayaan Sosial Ekonomi (PSE) Keuskupan Atambua, Romo Urbanus Hala, Pr, Jumat (9/4/2021).
Ada 2 titik terparah yang menjadi fokus penyaluran bantuan yakni Paroki Besikama dan Paroki Kleseleon. Romo Hala bersama tim turun langsung di lokasi bencana sekaligus meninjau kondisi terkini di lapangan.
“Bantuan dari Keuskupan Atambua mulai disalurkan. Ada kesulitan dalam pendistribusian di beberapa lokasi karena terputusnya jembatan Benenain sehingga kesulitan untuk pengangkutan untuk tiba di lokasi yang terkena bencana,” ucapnya.
Romo Hala menyebutkan, bantuan yang diberikan tidak semata dari Paroki-Paroki di Keuskupan Atambua, tetapi juga dari para donatur yang turut memberikan perhatian yang besar kepada umat yang terkena banjir bandang di Malaka.
“Kami senang karena dari Keuskupan juga memberi bantuan. Memang kami susah karena kesulitan mendapat bantuan makan dan minum. Dengan bantuan ini kami bisa mendapat keringanan dalam memikul beban hidup ini,”kata Gabriel Seran Klau saat menerima bantuan.
Untuk sementara bantuan bagi korban bencana banjir masih berupa sembako. Pascabanjir, akan diberikan bantuan lain berupa bibit dan alat-alat pertanian untuk pengembangan ekonomi. “Salah satu bantuan kemanusiaan tidak saja berupa sembako tapi juga berupa alat-alat pertanian dan bibit untuk mengembangkan ekonomi umat pasca banjir bandang karena luapan sungai Benenain.” ujar Rm Hala.
