Home BERITA Pujian Tulus Akan Mengubah Perilaku

Pujian Tulus Akan Mengubah Perilaku

0
Ilustrasi - Memuji sesama by Ist

Sabtu, 28 Agustus 2021

1Tes.4: 9-11.
Mzm.1.7-8.9.
Mat. 25: 14-30

KITA pasti senang, ketika mendapat pujian atas hasil kerja keras yang sudah kita lakukan.

Apalagi jika pujian itu tulus dari hati orang yang memberi kepercayaan kepada kita.

Rasanya sangat bangga dan bisa menumbuhkan rasa percaya diri, dan ini jauh dari rasa sombong.

Pujian yang tulus akan masuk di hati kita. Bahkan akan mendorong kita untuk melakukan evaluasi diri.

Kita bisa mengenali kekuatan diri dan talenta kita serta menggunakan strategi yang sama dalam menjalankan tugas kewajiban berikutnya.

Seorang sahabat yang menangani asrama menceritakan pengalaman bagaimana pujian bisa merubah anak lebih efektif dari pada hukuman.

“Saya justru menerima banyak pengetahuan dan pendidikan bagaimana mendampingi anak-anak dari anak-anak asrama itu sendiri,” katanya.

“Kenakalan dan keusilan serta keisengan mereka mengajariku bagaimana bersikap sabar, tenang dan tegas dalam pola asah, asih, asuh di asrama,” lanjutnya.

“Pernah ada anak yang selalu ribut dan suka bertengkar, serta malas belajar,” ujarnya.

“Anak itu jadi langganan membersihkan kamar mandi dan toilet, serta memotong rumput di halaman sebagai hukuman. Dia bukannya jera malah semakin menjadi-jadi kenakalannya,” sambungnya.

“Para pendamping hampir menyerah, hingga saya punya ide untuk mengganti hukuman dengan memberi tanggungjawab,” katanya.

“Ketika dia membuat keributan serta permasalahan. Saya tidak lagi menghukum dengan membersihkan kamar mandi dan toilet atau memotong rumput melainkan saya minta dia menjadi ketua unit untuk menjaga ketertiban dan ketenangan selama satu bulan,” katanya lagi.

“Luar biasa, kondisi asrama jadi tenang dan terkendali, saat itulah saya panggil dia, saya minta dia menceritakan bagaimana menjadi ketua unit, dan menjaga ketertiban. Setelah itu saya kuatkan dia dengan memberikan apresiasi berupa pujian,” ujarnya.

“Sejak saat itu, anak itu lebih bisa bertanggung jawab dan mau belajar bahkan kenakalannya berkurang,” ujarnya lagi.

“Pengalaman itu, menyakinkan saya, bahwa tanggung jawab dan pujian lebih efektif mengubah seseorang daripada hukuman,” katanya dengan yakin

Setiap orang dikaruniai talenta oleh Tuhan.

Telenta itu harus mendapatkan ruang dan kesempatan supaya bisa berkembang dengan baik.

Kesalahan pendekatan akan berakibat kemandegan bahkan kematian talenta seseorang.

Seperti anak asrama tadi, dia berangsur-angsur berubah menjadi baik ketika dipahami dan dikuatkan dengan pujian.

Sungguh berbeda dengan situasi saat dia dihukum, dipaksa dan diawasi justru muncul perlawanan dan talentanya dikubur dalam kebiasaan buruknya.

Sekecil apa pun perbuatan baik dan benar yang kita lakukan akan menjadi persembahan berharga kita kepada Tuhan.

Apalagi jika kita bisa mempertanggungjawabkan setiap tanggung jawab dan kepercayaan yang diberikan Tuhan kepada kita.

Hingga ketika tiba saatnya, kita bertanggung jawab atas talenta kehidupan kita kepada Tuhan.

Kita pun akan sangat Bahagia mendengar Tuhan Yesus berkata kepada kita:

“Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba-Ku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, Aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan Tuanmu.” 

Apakah aku telah mengembangkan talenta kehidupanku dengan baik dan benar?

Pantaskah aku menerima pujian dari Tuhan?

Ataukah hukuman yang harus aku terima?

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version