Kusiapkan hatiku.
Menengadah.
Melihat.
Kutahan tangisku.
Mengerikan.
Sakit.
Kutepuk dadaku.
Aku berdosa.
Dia tidak.
Kubersujud.
Bertobat.
Berubah.
Salib itu.
Bukan dongeng.
Semuanya berkisah: Matius, Markus, Lukas, Yohanes.
Dari pagi hingga sore ini telah kubaca. Karena tepat pukul tiga sore, Dia berkata, “Selesai”. Pada saat itulah aku cium luka di lambungNya yang keluar darah dan air itu.
“Sungguh, Dia Anak Allah”, begitulah kesaksian dari Kepala Pasukan.
Menuju Sabtu Sepi …
Hong Kong, 10 April 2020
Rm. Petrus Santoso SCJ – 蘇喜樂神父