PERUMPAMAAN tentang kebun anggur dan pekerja telah menyinggung imam-imam kepala, Ahli Taurat dan Tua-tua Israel. Mereka yang dipercaya menggarap kebun anggur justru melawan dan membunuh anak yang empunya kebun anggur. Mereka ingin merampas harta warisan yang bukan haknya. Bahkan anak dari Tuan mereka dibunuh demi merampas warisannya.
Yesus menyindir para Ahli Kitab dan Tua-tua yang tidak butuh pertobatan. Mereka bahkan menolak Yesus sebagai Anak Allah. Hati mereka bebal. Mereka semakin membenci Yesus.
Bagi kita yang tidak butuh pertobatan, perubahan hidup, perumpamaan ini juga masih relevan. Kita sering merampas kemahakuasaan Allah. Kita sering merasa tidak membutuhkan Allah, juga dikritik oleh Yesus.
Santo Petrus mengingatkan agar kita lebih mengenal Allah. Mengenal Allah berarti beriman kepadaNya. Beriman kepada Allah berarti mengasihi sesama.
Marilah membuka hati agar Allah menggarap kebun hati kita supaya subur oleh buah-buah kasih. Selamat merenung. Berkat Tuhan.