Matius 5:1-12
MAHATMA Gandhi pernah dibuang di Afrika Selatan. Ia sangat terinspirasi oleh Injil yang dia baca. Salah satunya adalah kutipan sabda bahagia.
Ia pernah mengatakan, “Ini adalah sabda seorang suci yang pernah ada, beruntunglah orang Kristen yang memiliki guru yang demikian hebat. Dan seandainya semua orang Kristen mengikuti perkataan ini dengan baik, saya yakin sekali 90% manusia di dunia ini akan menjadi Kristen, termasuk saya.”
Sabda Yesus itu memberikan pengharapan kepada orang-orang kecil, miskin dan tertindas. Miskin di hadapan Allah, lemah lembut kepada semua makhluk di bumi serta hidup dengan sikap murah hati kepada sesama akan memberikan kebahagiaan yang sempurna.
Orang yang suci hatinya, kemana-mana membawa damai dan sukacita akan disukai Allah dan manusia.
Mahatma Gandhi berjuang bagi kemerdekaan bangsanya dengan sikap damai, tanpa kekerasan.
Gandhi merumuskan perjuangannya dalam tiga matra; satyagraha (berjuang demi kebenaran), Swadeshi (memenuhi kebutuhan sendiri, mandiri) dan ahimsa (berjuang dengan damai tanpa kekerasan). Sabda bahagia itulah dasar inspirasinya.
Apa yang diucapkan Gandhi itu sebenarnya kritik bagi kita semua orang Kristen. Sabda bahagia itu bukan hanya kalimat suci di dalam Injil, tetapi harus sampai pada tindakan nyata bagi para pengikut Kristus.
Seandainya kata-kata Yesus itu sungguh mewujud dalam diri orang Kristen, Gandhi mau menjadi Kristen. Sayangnya, sabda Yesus itu tidak nampak dalam hidup orang-orang Kristen.
Dalam catatan hariannya, Gandhi menulis, “Saat itu tak ada orang Eropa yang bersedia membantu membalut luka mereka…Kami harus membersihkan luka-luka orang Zulu yang tidak dirawat setidaknya setelah lima atau enam hari yang lalu, karena itu luka-lukanya membusuk dan sangat menakutkan. Kami menyukai pekerjaan kami.”
PR bagi kita semua adalah mempraktekkan apa yang diajarkan Yesus dalam delapan sabda bahagia itu. Tidak cukup hanya dihapal, tetapi terwujud dalam tindakan nyata.
Kalau ada teladan hidup Kristen yang baik, dengan sendirinya mereka akan mengakui dan mengimani Kristus.
Menanti mekarnya kelopak bunga.
Di taman bunga-bunga beraneka warna.
Sabda bahagia bukan cuma kata-kata.
Tetapi harus menjadi teladan hidup bagi sesama.
Cawas, purnama telah