HIPOKRATES seorang filsuf Yunani mengamati orang-orang sakit dan bagaimana mereka makan. Ia sampai pada sebuah kesimpulan “You are what you eat”.
Apa yang anda makan menunjukkan siapakah anda sebenarnya. Apa yang kita makan menjadi petunjuk siapakah pribadi kita ini.
Enak sesaat di mulut, tetapi nanti pada masa tua akan memanen akibatnya yakni berbagai macam penyakit yang ada dalam tubuh kita.
Nasehat yang baik yang berhubungan dengan istilah you are what you eat adalah makanlah yang baik dan sehat yang berguna bagi jiwa dan ragamu. Jangan asal makan sembarangan yang justru merugikan dirimu kelak.
Makanan sehat akan berguna bagi jiwa dan raga kita.
Injil hari ini masih berbicara tentang Roti Hidup.
Yesus berkata, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darahNya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu. Barangsiapa makan dagingKu dan minum darahKu, ia mempunyai hidup yang kekal, dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.”
Yesus memberikan diriNya menjadi makanan dan minuman. Kalau kita makan yang diberikan Yesus itu kita akan memperoleh hidup kekal.
Kalau kita makan sembarangan saja, kita akan cepat mati. Tetapi kalau kita ingin memperoleh hidup yang kekal, mau tidak mau, kita harus makan yang diberikan Yesus yakni dagingNya dan darahNya.
Tubuh dan darahNya dapat kita peroleh kalau kita merayakan Ekaristi. Di dalam Ekaristi kita menerima tubuh dan darahNya. Jika istilah you are what you eat diterapkan, Ekaristi adalah tawaran Yesus agar kita memperoleh hidup kekal.
Makanan yang kita masukkan ke dalam tubuh bukan hanya makanan jasmani tetapi makanan hidup abadi yakni Yesus sendiri. Yesus bersabda, “Barangsiapa makan dagingKu dan minum darahKu, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia”.
Semakin sering Ekaristi menjadi makanan kita, kualitas hidup kita tercermin dari nilai You are what You eat. Yesus semakin merasuk di dalam diri kita. Pola hidup kita menjadi searah dengan pola hidup Yesus.
Manusia hidup bukan dari roti jasmani saja tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah. Marlah kita memilih makanan yang memberi hidup kekal.
Ada uang seribu limaratus
Bisa beli bakso lima
Kita santap Tubuh dan darah Kristus
Demi kehidupan abadi selamanya.
Berkah Dalem