WAKTU bertugas di Ketapang, saya sering mendengar kisah-kisah menarik dan heroik dari Romo Martono Pr. Bagaimana dia mengajari orang pedalaman Kalimantan yang tidak bisa membaca not sampai akhirnya mampu menjadi organis andal yang setiap Minggu bertugas di gereja.
Dia sangat bangga dengan keahliannya main organ. Dia bersyukur kepada Romo Martono yang mewariskan ilmu musiknya.
Ada juga yang kagum dengan Romo Suratmin yang pandai menari “begendang” seperti pencak silat sambil bersulang minum tuak. Begitu pun sekarang, ada Romo Eltara yang pandai berbahasa Dayak dan bergaul dengan keahliannya bermusik untuk melestarikan budaya setempat.
Romo Bondan yang gigih berjuang mengangkat anak-anak agar bisa sekolah yang tinggi agar mereka berwawasan luas. Romo Buset berjuang menanam benih-benih panggilan menjadi imam di Seminari.
Ada romo-romo lain yang berjuang hebat di pedalaman Papua, Kalimantan dan pulau lain.
Mgr. Suharyo, ketika menjadi Uskup di Semarang, telah berpesan bahwa imam-imam KAS membawa beban sejarah Gereja KAS yang misioner. Keuskupan Agung Semarang harus membantu dan bekerjasama dengan Keuskupan lain untuk mengembangkan Gereja Indonesia. Maka dikirimlah imam-imam KAS sebagai misionaris domestik membantu di tempat lain.
Dalam bacaan pertama Minggu ini, Paulus dan Barnabas pada hari Sabat beribadat dan mengajar di rumah ibadat Yahudi. Tetapi karena orang Yahudi menolaknya, mereka berpaling kepada bangsa-bangsa lain.
“Memang kepada kamulah firman Allah harus diberitakan lebih dahulu! Tetapi kamu menolaknya, dan menganggap dirimu tidak layak beroleh hidup yang kekal. Karena itu kami berpaling kepada bangsa-bangsa lain. Sebab inilah yang diperintahkan kepada kami: Aku telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi”
Ada banyak domba yang harus dibimbing menuju satu Gembala yakni Kristus. Domba-domba itu digiring agar mereka semakin mengenal Kristus, Gembala Utama. Dengan mengenal dan mengikuti Gembala Utama, domba-domba itu akan memperoleh hidup yang kekal.
Pada Minggu Panggilan ini, kita disadarkan akan perlunya gembala-gembala yang membimbing kawanan domba agar semakin mengenal Kristus Sang Gembala utama.
Marilah berdoa supaya di tengah umat muncul benih panggilan imam, bruder dan suster.
Ke Ibukota baru naik skuter
Singgah beli loenpia di kota Semarang
Menjadi imam bruder atau suster
Melayani umat agar Gereja makin berkembang
Berkah Dalem,